UJUBÂ (membangakan diri) dan terpedaya dengan amalan-amalan shalih akan membatalkan pahala-pahala kebaikan yang telah kita peroleh. Pelakunya menyangka dia akan masuk surga hanya dengan amalnya saja.
Seringkali, seorang muslim terperangkap pada dosa ujub dan terpedaya dengan amalan-amalan shalihnya sendiri. Padahal, itulah cara setan untuk menyesatkan manusia dan membatalkan pahala-pahala kebaikan yang telah dilakukannya.
BACA JUGA:Â Ini 12 Bahaya Sifat Ujub (Merasa Bangga Diri)
Dengan timbulnya ujub di dalam hati, kita akan merasa bahwa kitalah yang lebih baik amalnya dibandingkan orang lain.
Seorang Muslim harus tahu bahwa dia mampu melaksanakan amalan-amalan shalih itu karena karunia dan taufiq Allah. Jangan sampai dia terpedaya dengan banyak amalannya, karena dia tidak tahu, apakah amalannya akan diterima oleh Allah atau tidak? Karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla hanya menerima amalan shalih dari orang-orang yang bertakwa sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah [5]: 27)
BACA JUGA:Â “Tiang-tiang” Amal Shalih
Juga seorang Muslim harus tahu bahwa semua amalan-amalan shalihnya tidak sebanding dengan satu nikmat dari nikmat-nikmat yang Allah anugerahkan kepadanya, seperti nikmat penglihatan.
Belum lagi, jika seseorang jujur melihat kenyataan, dia akan dapati banyak sekali para hamba Allah Azza wa Jalla yang lebih banyak amalannya dan pahalanya daripada dia. Lalu kenapa dia harus membanggakan amalannya? []
Sumber: Tsalasuna ‘Amalan Tuthilu fi/Karya: Amir bin Muhammad al-Madari/Penerbit: Darul Majd lin Nasyr wat Tauzi