Al-‘Allamah ‘Alawi bin Ahmad As-Saqqaf, dalam “Mukhtashar Al-Fawaid Al-Makkiyyah”, menyebutkan bahwa Al-‘Allamah As-Sayyid ‘Abdurrahman Balfaqih ditanya tentang, pendapat siapa yang diikuti, jika Ibnu Hajar Al-Haitami berselisih pendapat dengan ulama-ulama yang semasa dengannya.
Al-‘Allamah Balfaqih menjawab, “Tidak perlu memperumit hal itu. Silakan taqlid kepada siapa saja dari mereka, karena mereka semua sepadan.”
BACA JUGA: Tahapan Belajar Fiqih Madzhab Syafi’i
Al-‘Allamah Muhammad bin Sulaiman Al-Kurdi, dalam “Al-Fawaid Al-Madaniyyah”, ditanya tentang kitab-kitab kalangan mutaakhkhirin, seperti kitab-kitab Syaikhul Islam Zakariya Al-Anshari, Ibnu Hajar Al-Haitami, Ar-Ramli, Asy-Syirbini, Ibnu Qasim, Az-Zayyadi, dan Asy-Syabramallisi, apakah boleh mengambil pendapat dari kitab-kitab tersebut, saat terjadi perbedaan pendapat di antara mereka.
Beliau menjawab, “Kitab-kitab ini semuanya bisa dijadikan pegangan (mu’tamad) dan sandaran pendapat. Namun dengan memperhatikan kitab mana yang perlu didahulukan dan mana yang diakhirkan.
Kalau untuk diamalkan sendiri, boleh mengambil pendapat yang mana saja dari kitab-kitab tersebut. Adapun untuk fatwa…”.
Beliau kemudian menjelaskan, urutan dan ketentuan tentang kitab apa saja yang perlu didahulukan dalam fatwa, yang terlalu panjang untuk disebutkan di sini.
Wallahu a’lam. []
Rujukan:
1. Mukhtashar Al-Fawaid Al-Makkiyyah Fii Maa Yahtajuhu Thalabah Asy-Syafi’iyyah, karya Al-‘Allamah ‘Alawi bin Ahmad As-Saqqaf, Halaman 81, Penerbit Dar Al-Basyair Al-Islamiyyah, Beirut, Libanon.
2. Al-Fawaid Al-Madaniyyah Fii Man Yufta Bi Qaulihi Min Aimmah Asy-Syafi’iyyah, karya Al-‘Allamah Muhammad bin Sulaiman Al-Kurdi, Halaman 65-66, Penerbit Dar Nur Ash-Shabah, Damaskus, Suriah.
Oleh: Muhammad Abduh Negara