MESIR— Wakil Imam Besar al-Azhar, Syeikh Abbas Shoman dilaporkan telah mengecam manifesto kontroversial Prancis yang menyerukan agar beberapa ayat Al-Qur’an diubah.
Syeikh Shoman mengatakan bahwa orang-orang yang menyetujui manifesto seperti ini harus “pergi ke neraka,” harian lokal al-Masry al-Youm melaporkan pada Rabu (25/4/2018).
“Orang-orang yang membuat tuntutan aneh, sesat, dan tidak dapat diterima ini harus benar-benar memahami Kitab Allah Yang Maha Kuasa. Jika mereka bergantung pada pemahaman sesat, maka mereka harus pergi ke neraka bersama ide-ide sesat mereka,” ungkap Syeikh Shoman.
Manifesto yang diterbitkan pada Ahad (22/4/2018) di surat kabar Parisien menyalahkan “Radikalisasi Islam” atas apa yang mereka sebut dengan”Pembersihan etnis secara perlahan-lahan” di wilayah Paris, dengan melanggar dan memaksa keluarga Yahudi untuk pindah.
Hampir 300 penandatangan, yang termasuk mantan presiden Nicolas Sarkozy dan mantan perdana menteri Manuel Valls, menyerukan ayat-ayat Alquran yang mendukung “Pembunuhan dan hukuman terhadap orang Yahudi, Kristen dan kafir,” untuk dihapus.
Namun Syeikh Shoman mengatakan bahwa tuntutan itu “Tidak bisa dibenarkan” dan para penandatangan manifesto telah gagal memahami arti kitab suci Islam.
“Al-Qur’an tidak mengandung ayat-ayat yang memerintahkan pembunuhan siapa pun yang tidak melakukan kejahatan yang mengharuskan itu, seperti pembunuhan terencana,” kata Syeikh.
Manifesto itu juga telah memicu kemarahan dari kalangan Muslim Prancis, yang mengatakan bahwa Islam telah diperlakukan tidak adil. []
SUMBER: ALARABY