SAAT dapat undangan dari sebuah lembaga yang biasa menangani anak anak spesial, hati terasa senang sekali. Hmmm, apalagi ketemu orang terkenal, ahli syaraf otak anak. Tapi ternyata karena kesibukan beliau, hari itu hanya bisa berjumpa dengan seorang psikolog yang menjadi asistennya. Tapi tidak mengapa, walaupun hanya bertemu assistennya, saya banyak mendapat ilmu yang luar biasa.
Bicara dalam kurun waktu satu jam, membuat hati meringis, menangis. Bicara panjang lebar, ada kesimpulan yang mencengangkan, anak dengan kategori Border Line, bisa lulus SD saja sudah Alhamdulillah, ujarnya.
Lalu, satu lagi, biasanya jika anak datang usia 7 tahun ke atas, di terapi pun perubahan tidak signifikan, sedikit sekali, karena sudah sangat terlambat orangtua datang ke sini. Namun, jika tidak di terapi, misal anak usia 7 tahun, 8 bahkan belasan tahun, jika hasil Test menunjukan jauh ada di usia dibawahnya maka setiap ulang tahun usia tanggal lahirnya bertambah. Tapi usia mentalnya tetap disitu situ aja.
Saya menghela nafas panjang, sangat panjang mendengar penjelasan beliau. Kami di sekolah mengurus bukan hanya satu anak, kadang anak yang datang bahkan usia lebih dari 7 tahun dengan berbagai kespesialan.
Ada yang belum bisa bicara, ada yang BAB dan BAK di celana, ada yang motorik halusnya belum muncul, ada yang pandangannya kosong, ah pokoknya ada, ada, dan ada yang lainnya banyak lagi.
Namun, guru tak pernah mengeluh. Terus saja mengurus mereka pantang menyerah, mengikuti SOP yang sudah saya sampaikan. Melalui berbagai proses tanpa berorientasi pada hasil.
Nah, kadang suka miris jika ada yang berkata, percuma sekolah mahal-mahal toh anaknya nggak berubah-ubah juga. Please, psikolog saja bilangnya begitu, terapis saja hampir menyerah, mereka hanya urus anak itu seminggu sekali lamanya satu jam. Kami mengurus setiap hari minimal 6 jam.
Jika orangtua dan guru tidak bekerja sama memberi stimulasi dan bersabar melalui prosesnya, bisa jadi setiap merayakan ulang tahun usia lahir anak terus bertambah, tubuhnya bertambah tinggi, namun kemampuannya disitu situ saja.
Mari renungkan, saat anak ulang tahun apakah ini sebuah berkah atau malah sebuah musibah bagi anak, akibat kelalaian kita orangtuanya dalam pendidikan dan pengasuhan. []