UMAR bin al-Khattab biasa menyeru manusia pada musim haji, “Wahai sekalian, aku mengutus para petugasku untuk memberi kabar gembira, bukan untuk mengambil harta kalian. Aku mengutus mereka untuk memutuskan perkara kalian dan membagikan harta fa’i pada kalian. Siapa yang melakukan itu, hendaknya ia bangkit (membawa perkaranya padaku).”
Ketika itu, tak ada satupun yang bangkit berdiri kecuali satu orang. Ia berkata, “Wahai Amirul Mukminin, petugasmu memukulku 100 kali dengan cambuk.”
BACA JUGA: 7 Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Sudah Tahukah Anda?
“Atas dasar apa ia memukulmu? Berdiri dan balaslah (qishash) dia.” jawab Umar.
Mendengar itu, ‘Amr bin al-‘Ash berdiri lalu berkata, “Wahai Amirul Mukminin, jika engkau melakukan ini, manusia akan beramai-ramai mendatangimu dan hal ini akan menjadi sunnah (kebiasaan) bagi para penerusmu.”
Umar pun berkata, “Aku tidak mengqishash, aku telah melihat Rasulullah ﷺ mengqishash untuk diri beliau sendiri.”
BACA JUGA: Sahabat yang Rumahnya Paling Jauh dari Masjid
Mendengar perkataan Umar, orang itu memaafkannya, tapi Umar memutuskan agar petugasnya membayar 200 dinar (pada orang itu), dua dinar untuk setiap kali cambukannya. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Umar bin al-Khattab. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.