KETIKA Nabi Muhammad ï·º menyebarkan Islam secara terbuka di Mekkah, Umar bin Khattab bereaksi sangat antipati terhadapnya.
Beberapa catatan mengatakan bahwa kaum Muslim saat itu mengakui bahwa Umar bin Khattab adalah lawan yang paling mereka perhitungkan.
Hal ini dikarenakan Umar bin Khattab yang memang sudah mempunyai reputasi yang sangat baik sebagai ahli strategi perang dan seorang prajurit yang sangat tangguh pada setiap peperangan yang ia lalui. Umar bin Khattab juga dicatat sebagai orang yang paling banyak dan paling sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut Nabi Muhammad ï·º.
BACA JUGA:Â Â Perjanjian Hudaibiyah: Kekecewaan Kaum Muslimin dan Dialog Umar bin Khattab dengan Rasulullah
Pada puncak kebenciannya terhadap ajaran Nabi Muhammad ï·º, Umar bin Khattab memutuskan untuk mencoba membunuh Nabi Muhammad ï·º. Namun saat dalam perjalanannya ia bertemu dengan salah seorang pengikut Nabi Muhammad ï·º bernama Nu’aim bin Abdullah yang kemudian memberinya kabar bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam, ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad ï·º yang ingin dibunuhnya saat itu.
Karena berita itu, Umar terkejut dan pulang ke rumahnya dengan dengan maksud untuk menghukum adiknya. Diriwayatkan bahwa Umar bin Khattab menjumpai saudarinya itu sedang membaca Al Qur’an Surat Thoha ayat 1-8.
Umar semakin marah akan hal tersebut dan memukul saudarinya.
Ketika melihat saudarinya berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat.
Diriwayatkan Umar bin Khattab menjadi terguncang oleh apa yang ia baca tersebut. Beberapa waktu setelah kejadian itu Umar bin Khattab menyatakan memeluk Islam.
Tentu saja hal ini membuat hampir seisi Mekkah terkejut karena seseorang yang terkenal paling keras menentang dan paling kejam dalam menyiksa para pengikut Nabi Muhammad ï·º kemudian memeluk ajaran yang sangat dibencinya tersebut.
Akibatnya Umar bin Khattab dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia menjadi kurang atau tidak dihormati lagi oleh para petinggi Quraisy yang selama ini diketahui selalu membelanya.
Kehidupan di Madinah
Pada tahun 622 M, Umar bin Khattab ikut bersama Nabi Muhammad ï·º dan pemeluk Islam lain berhijrah ke Yatsrib (sekarang Madinah). Ia juga terlibat pada perang Badar, Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria.
Pada tahun 625, putrinya (Hafsah) menikah dengan Nabi Muhammad ï·º.
BACA JUGA:Â Pengadilan di Masa Umar bin Khattab
Umar bin Khattab dianggap sebagai seorang yang paling disegani oleh kaum Muslim pada masa itu karena selain reputasinya yang memang terkenal sejak masa pra-Islam, juga karena ia dikenal sebagai orang terdepan yang selalu membela Nabi Muhammad ï·º dan ajaran Islam.
Pada setiap kesempatan yang ada bahkan ia tanpa ragu menentang kawan-kawan lamanya yang dulu bersama mereka ia ikut menyiksa para pengikutnya Nabi Muhammad ï·º []
SUMBER: BIOGRAFI TOKOH TERNAMA