KRISIS itu masih melanda Madinah. Korban sudah banyak berjatuhan. Jumlah orang-orang miskin terus bertambah. Khalifah Umar Bin Khatab yang merasa paling bertanggung jawab terhadap musibah itu, memerintahkan menyembelih hewan ternak untuk dibagi-bagikan pada penduduk.
Ketika tiba waktu makan, para petugas memilihkan untuk Umar bagian yang menjadi kegemarannya: punuk dan hati unta. Ini merupakan kegemaran Umar sebelum masuk islam.
“Dari mana ini?” tanya Umar.
“Dari hewan yang baru disembelih hari ini,” jawab mereka.
“Tidak! Tidak!” kata Umar seraya menjauhkan hidangan lezat itu dari hadapannya. “Aku akan menjadi pemimpin paling buruk seandainya aku memakan daging lezat ini dan meninggalkan tulang-tulangnya untuk rakyat.”
Kemudian Umar menuruh salah seorang sahabatnya, “Angkatlah makanan ini, dan ambilkan aku roti dan minyak biasa!”
Beberapa saat kemudian, Umar menyantap yang dimintanya. []
Sumber: ar-Rijal Haular Rasul/Khalid Muhammad Khalid