DATANG kepada Umar penduduk Mesir yang mengadukan anak gubernur Mesir, ‘Amr bin al-‘Ash, ia mengatakan bahwa anaknya telah menzhaliminya. Orang itu berkata, “Aku meminta perlindungan padamu dari kezhaliman.”
Umar berkata, “Kau telah meminta perlindungan pada tempat berlindung.”
Orang itu melanjutkan, “Aku berlomba balapan kuda dengan anak gubernur dan aku berhasil mengalahkannya. Tak terima, ia pun memukulku dengan cambuk dan berkata, ‘Aku adalah anak dua orang yang mulia.’”
BACA JUGA: Yahudi yang Kagum akan Kepemimpinan Umar
Mendengar hal ini, Umar segera memanggil ‘Amr dan juga anaknya.
Umar berkata, “Mana orang Mesir itu? Ambillah cambuk dan cambuk dia.”
Orang itu pun mencambuknya. Sambil Umar mencibir anak ‘Amr, “Pukullah anak dua orang yang mulia ini.”
Anas bin Malik berkata, “Demi Allah, awalnya kami ingin agar dia dibalas cambuk, tapi selesai dicambuk, kami berharap hukuman itu diangkat atasnya.”
Setelah itu , Umar memerintahkan orang Mesir tadi, “Cukur gundul kepala Amr bin al-‘Ash.”
Orang Mesir itu berkata, “Wahai Amirul Mukminin, yang memukulku adalah anaknya dan aku telah membalasnya dengan puas.”
BACA JUGA: Cara Umar Perlakukan Seorang Pelayan
Umar kemudian berkata pada ‘Amr, “Sejak kapan engkau memperbudak manusia, padahal mereka dilahirkan oleh ibu mereka dalam keadaan merdeka?”
‘Amr menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, aku tidak tahu (perkara ini) dan ia tidak datang padaku.” []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Umar bin al-Khattab. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.