Oleh: Muhammad Zidny Akmal
BADANNYA tinggi dan kekar dengan wajah yang sangar membuat orang yang melihatnya menjadi takut dan menyingkir. Dia adalah Umar bin Khaththab yang sangat ditakuti oleh musuh-musuhnya.
Pada suatu hari ketika Umar bin Khaththab sedang duduk bersama tema-temanya,tiba-tiba ada salah seorang datang dan berkata, “Ya Umar, sungguh aku melihat adikmu telah masuk agama Muhammad.”
Mendengar kabar bahwa adiknya telah masuk islam mendadak dia bangkit dari duduknya dengan wajah sangat marah. Dia berkata dengan nada lantang, “Aku bersumpah, akan aku cari Muhammad dan akan aku bunuh dia.” Kemudian Umarpun dengan tergesa-gesa pulang menuju rumah untuk mengambil pedang guna untuk membunuh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sesampainya di depan pintu, Umar memanggil adiknya dengan nada keras , “Hafsah,buka pintunya!”
Setelah memanggil beberapa kali tidak dibuka, Umarpun memaksa masuk ke dalam rumah. Betapa dia terkejut ketika mendapatkan adiknya sedang membaca Al-Qur’an.
Dengan segera, Umar mengambil pedang dan mengacungkan ke tubuh Hafsah. Akan tetapi, hati Umar berdebar dan badannya berguncang hebat mendengarkan lantunan Surah Thaha yang dibaca oleh Hafsah. Dengan tangan gemetar.
Akhinya, Umar jatuh dan tubuhnya ikut ambruk ke lantai. Mulai saat itulah Umar mendapatkan hidayah dan menyatakan dirinya masuk Islam di hadapan Rasulullah dan kaum Muslimin dan akan berjuang untuk agama Islam.
Umar bin Khaththab menjadi salah seorang sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang setia sampai akhir hayatnya. Beliau merupakan Khulafaur Rasyidin yang adil. []
Yogyakarta, 3 April 2016
Muhammad Zidny Akmal adalah Seorang santri yang sedang menghafal Al-Qur’an di Rumah Tahfizh Qurrota A’yun. Lahir di Desa Kalijeruk Kecamatan Kawunganten Kab.Cilacap Jawa Tengah. Penulis bisa dihubungi melalui akun facebook bernama Akmal Al-Hafidz