SUATU hari, Umar bin al-Khattab pernah keluar di malam bulan Ramadhan, ia memasuki masjid dan melihat orang-orang shalat tarawih berpencar-pencar. Ada yang shalat sendiri, ada juga shalat yang diikuti oleh beberapa orang.
Melihat itu, Umar berkata, “Aku berpendapat, jika aku mengumpulkan mereka dengan satu qari (imam), maka itu akan lebih baik.”
BACA JUGA: Istana Surga Umar bin al-Khattab
Umar pun menugaskan Ubay bin Ka’ab untuk memimpin shalat tarawih.
Abdurrahman bin Abdin al-Qari berkata, “Pada malam berikutnya, aku keluar bersama Umar sementara orang-orang sedang shalat diimami oleh Ubay bin Ka’ab.” Umar pun berkata, “Sebaik-baik hal baru adalah ini. Orang yang shalat di akhir malam lebih utama dari orang yang shalat di awalnya.”
BACA JUGA: Keinginan Umar yang Diwujudkan Allah
Tentunya yang dikatakan Umar bin Khattab bukan semata-mata tanpa petunjuk, ia adalah orang yang sekaligus murid Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hal ilmu dan juga amal. Sebagaimana perintah beliau “…Wajib bagi kalian untuk berpegang teguh dengan petunjukku dan petunjuk khalifah setelahku…” []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Umar bin al-Khattab. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.