UMAR Radhiyallahu ‘anhu pernah melihat salah seorang rahib (ahli ibadah nasrani) berada di gereja mengkhususkan diri untuk beribadah dan tidak menikah. Umar kemudian menangis melihat kondisi dan keadaan mereka, ketika ditanya apa yang membuat anda menangis, beliau menjawab:”Saya mengingat firman Allah Subhanahu wata’ala:
عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً
“(karena) bekerja keras lagi kepayahan, mereka memasuki api yang sangat panas (neraka)“. (QS. Al-Ghasyiah : 3-4).
Kehidupan para biarawan dan biarawati bukan hanya tidak menikah akan tetapi juga menghindari makanan-makanan tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada tuhan mereka.
Jadi, amalan yang dikerjakan oleh orang-orang kafir justru memasukkan mereka ke dalam neraka, karena niat mereka dalam beribadah bukan karena Allah Subhanahu wata’ala.
BACA JUGA: Hal Terbaik dari Mengikhlaskan
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan“. (QS. Hud : 15-16).
Hanya mengejar dunia dan ridho terhadap apa yang ia kejar di dunia, ketika marah ia marah karena dunia, memberi karena dunia, menolak karena dunia, tertawa dan menangis karena dunia, semua aktivitas yang ia kerjakan semuanya karena dunia.
Orang kafir yang memiliki banyak kebaikan namun tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat maka semua kebaikan yang ia kerjakan hanyalah sia-sia, adapun balasan mereka di dunia berupa ketenaran, dipuji, dikenal dalam sejarah. Adapun diakhirat kelak menjadi sia-sia karena ia mengerjakan bukan karena Allah Subhanahu wata’ala
Dalam Surah Al Isra Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا
“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir“. (QS. Al Isra : 18).
كَلَّا بَلْ تُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ
“Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia“. (QS. Qiyamah : 20).
Al ‘ajilah :”Yang dipercepat atau terburu –buru”.
BACA JUGA: Inilah 4 Waktu Istimewa Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas
Dalam sebuah kaidah disebutkan:”Siapa yang tergesa-gesa terhadap sesuatu sebelum waktunya maka ia akan dibalas dengan tidak mendapatkan apa yang ia kejar”.
Ayat yang telah kita sebutkan di atas berlaku bagi orang-orang kafir dan juga bagi orang-orang yang mengerjakan kebaikan namun bukan karena Allah Subhanahu wata’ala. adapun orang yang beriman dibalas sesuai dengan kadar keikhlasannya dalam mengerjakan amalan shalih. []
SUMBER: MIM