BELANDA—Perwakilan dari berbagai organisasi luas melawan rasisme di Belanda telah berkumpul di masjid Al-Kabir pada Ahad (5/3/2017). Mereka berkumpul untuk menentang berbagai sentimen anti-Muslim di negara itu.
Umat Muslim Belanda mulai khawatir setelah anggota parlemen Belanda anti-Islam berjanji akan menutup masjid dan melarang Al-Qur’an jika partainya menang pemilu parlemen mendatang, ABNA melaporkan pada Senin (6/3/2017).
Pendiri dan pemimpin Partai ultra-kanan untuk Kebebasan, Geert Wilders, 53, telah bersumpah dalam satu halaman manifesto partainya bahwa jika partainya menang dalam pemilu, ia akan melarang penjualan salinan Quran, masjid dekat dan sekolah-sekolah Islam, menutup perbatasan Belanda, dan melarang pendatang Muslim.
“Umat Muslim tidak menimbulkan bahaya apapun bagi masyarakat Belanda. Kami percaya bahwa apa Wilders lakukan amat berbahaya untuk masyarakat kita,” kata Najem Ouladali, salah satu penyelenggara pertemuan itu.
Dua persen dari populasi Belanda adalah keturunan Maroko-Belanda dan sebagian lagi adalah orang-orang Turki yang beragama Islam.
Menjelang pemilu 15 Maret, Wilders berkampanye dengan mengangkat sikap anti-Islam. Kampanye kontroversinya ini secara jelas melawan warga keturunan Maroko. Wilders sebelumnya telah dibawa ke pengadilan atas komentar anti-Islam.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa dukungan untuk Wilders dan sikap ekstrimnya mulai berkurang dalam beberapa hari terakhir. []