JAKARTA–Uzbekistan di kawasan Asia Tengah memiliki tempat-tempat tujuan wisata religi yang menarik bagi para peziarah dari Indonesia yang dapat melanjutkan lawatan ke berbagai kota lain di sana.
“Kami menawarkan tempat-tempat ziarah di negara kami kepada para pelancong dari Indonesia,” kata Duta Besar Republik Uzbekistan untuk Indonesia Shavkat Jamolov, di sela acara promosi Potensi Pariwisata Republik Uzbekistan, di Jakarta, Selasa (31/5/2017).
Pihaknya bekerja sama dengan Komite Nasional Pengembangan Pariwisata Republik Uzbekistan dan maskapai penerbangan Uzbekistan Airways menyelenggarakan acara yang bertema “Uzbekistan: Symbol of The Magic East”.
Sejauh ini belum banyak orang Indonesia khususnya kaum muslim mengenal potensi pariwisata Uzbekistan, sehingga promosi yang dilakukan ini sebagai usaha menarik lebih banyak peziarah dari Indonesia, katanya pula. Kedubes Uzbekistan pernah menyelenggarakan acara serupa dua kali di Jakarta dan Medan.
Menurut dia, dalam dua tahun terakhir ini jumlah peziarah dari Indonesia menunjukkan peningkatan dua kali lipat dan rata-rata mencapai 1.000 orang per tahun.
Para peziarah dari Indonesia mengunjungi objek wisata khususnya tempat-tempat suci di Uzbekistan melalui Kuala Lumpur, dengan maskapai Garuda atau maskapai penerbangan Malaysia MAS dan melanjutkan penerbangan dengan Uzbekistan Airways pergi-pulang.
Tempat-tempat tujuan wisata religi di Uzbekistan terutama terletak di Tashkent, Samarkand, Bukhara, dan Khiva. Dalam sejarah, sejumlah tokoh terkenal di Uzbekistan, antara lain Imam Bukhari, Khwaja Bahauddin Naqsabandi, Abu Iso Muhammad at-Termiziy, Muhammad Abu Mansur al-Maturidhy, Amir Temur, dan Abu Ali Ibn Sina.
Selain itu, negara tersebut juga memiliki warisan budaya yang telah berusia ratusan tahun. Upaya untuk memudahkan para pelancong berwisata ke Uzbekistan, pihak Uzbekistan Airways merundingkan kerja sama pengembangan ke depan dengan Garuda Indonesia berdasarkan sebuah nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani sejak 1995.
“Kami berharap tahun depan sudah ada perjanjian pembukaan rute penerbangan dari Jakarta-Tashkent-Jakarta langsung oleh Garuda terwujud atau sebaliknya oleh Uzbekistan Airways,” kata Dubes Shavkat. Imam Bukhari adalah seorang ulama besar pengumpul ribuan hadist Nabi Muhammad SAW.
Makamnya terletak di Uzbekistan. Beliau meninggal dunia dan dimakamkan di Samarkand sekira tahun 870 M. Tercatat Imam Bukhari menuliskan sebanyak 9.082 hadits dalam karya monumentalnya Al Jami’al-Shahil yang dikenal sebagai Shahih Bukhari.
Ihwal lokasi makam Imam Bukhari keberadaannya sempat menjadi misteri hingga tahun 1950-an. Sampai kemudian atas jasa Presiden RI Soekarno makam Imam Bukhari berhasil ditemukan. Saat itu, tahun 1961, pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev mengundang Soekarno datang ke Moskow.
Nikita ingin mengirim pesan kepada Amerika bahwa Indonesia berada di belakang Blok Timur. Saat itu poros dunia memang sedang terbelah antara Blok Barat, yaitu AS dan sekutunya, melawan Uni Soviet. Tak ingin salah langkah akhirnya Soekarno bersiasat.
Dia membuat syarat mau datang ke Moskow jika Uni Soviet mencari makam Imam Bukhari. Setelah dilakukan pencarian, akhirnya makam Imam Bukhari berhasil ditemukan dalam kondisi tak terawat.
Kabar penemuan makam ini lantas disampaikan ke Soekarno dan Presiden RI ke-1 itu pun akhirnya berkunjung ke Uni Soviet sekaligus berziarah ke makam Imam Bukhari di Samarkand.
Kendati demikian, infomasi tentang jasa Soekarno ini akurasinya masih dipertanyakan karena tidak ada catatan sejarah resminya. []
Sumber: Okezone