SEBAGAI bentuk cinta kita kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sudah sepantasnya bagi kita untuk senantiasa mengenal beliau lebih dalam, melalui sirah-sirah dan kisah-kisah beliau lainnya. Tak hanya beliau, tetapi juga istri-istri, anak cucu beliau, para sahabat dan generasi-generasi terbaik Islam kala itu.
Ummahatul Mukminin yang peran sertanya dalam membantu dakwah Rasulullah, tentunya menjadi kekuatan tersendiri bagi Rasulullah dalam berjuang mendakwahkan ajaran agama yang diterimanya.
Berikut istri-istri yang dinikahi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah:
1. Khadijah binti Khuwailid
Khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu ‘anha merupakan istri pertama Rasulullah. Beliau dinikahkan dengan Rasulullah oleh ayah Khadijah sendiri, Khuwailid bin Asad. Ada yang menuturkan oleh saudaranya, Amr bin Khuwailid. Rasulullah menikahi Khadijah binti Khuwailid dengan mahar dua puluh ekor anak unta. Khadijah binti Khuwailid melahirkan seluruh putera-puteri Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam, kecuali puteranya Ibrahim. Sebelum pernikahannya dengan Rasulullah Khadijah binti Khuwailid pernah menikah dengan Abu Halah bin Malik salah seorang warga Bani Usaid bin Amr bin Tamim, sekutu Bani Abduddar dan melahirkan Hindun bin Abu Halah dan Zainab binti Abu Halah. Sebelum pernikahannya dengan Abu Halah, Khadijah binti Khuwailid bersuamikan Atiq bin Abid bin Abdullah bin Umar bin Makhzum dan melahirkan Abdullah dan Jariyah.
BACA JUGA: Minyak Dzarirah Obat yang Dipakai Istri Rasulullah untuk Jerawat
Ibnu Hisyam berkata: Jariyah menikah dengan Shayfi bin Abi Rifa’ah.
2. Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq
Rasulullah menikah dengan Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq di Makkah pada saat Aisyah berusia tujuh tahun dan menggaulinya di Madinah tatkala usianya sudah baligh. Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam tidak menikahi seorang gadis manapun selain Aisyah binti Abu Bakar. Abu Bakar menikahkan beliau dengan Aisyah dengan mahar empat ratus dirham.
3. Saudah binti Qais bin Abdu Syams
Rasulullah menikah dengan Saudah binti Qais bin Abdu Syams bin Abdu Wudd bin Nashr bin Malik bin Hisl bin Amir bin Luay. Adapun yang menikahkan beliau dengannya adalah Salith bin Amr dengan mahar empat ratus dirham. Ada pula yang mengatakan bahwa yang menikahkan adalah Abu Hathib bin Amr bin Abdu Syams bin Abdu Wudd bin Nashr bin Malik bin Hisl, dengan mahar empat ratus dirham.
Ibnu Hisyam berkata: Ibnu Ishaq menukil riwayat berseberangan dengan kisah ini, di mana ia pernah menyebutkan bahwa Salith bin Amr dan Abu Hathib bin Amr berada di daerah Habasyah tatkala pernikahan tersebut terjadi. Sebelum diperistri Rasulullah, Saudah binti Zam’ah bersuamikan As-Sakran bin Amr bin Abdu Syams bin Abdu Wudd bin Nashr bin Malik bin Hisl.
4. Zainab binti Jahys
Rasulullah menikah dengan Zainab bintitsah, mantan budak Rasulullah. Tentang Zainab binti Jahsy, Allah menurunkan firman-Nya berikut:
Dan (ingatlah), tatkala kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: “Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami nikahkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. (QS. al-Ahzab: 37).
5. Ummu Salamah binti Abu Umaiyah
Rasulullah menikah dengan Ummu Salamah binti Abu Umaiyah bin Al-Mughirah Al-Makhzumiyah – Ummu Salamah bernama Hindun– beliau dinikahkan oleh anak Ummu Salamah sendiri, yakni Salamah bin Abu Salamah dengan mahar kasur yang dibungkus pelepah pohon kurma, gelas, mangkuk, dan alat penggilingan. Sebelumnya Ummu Salamah telah menikah dengan Abu Salamah bin Abdul Asad. Nama Abu Salamah adalah Abdullah. Dari pernikannya dengan Abu Salamah Ummu Salamah punya anak Salamah, Umar, Zainab, dan Ruqaiyah.
6. Hafshah binti Umar bin Khaththab
Rasulullah menikah dengan Hafshah binti Umar bin Khaththab yang dinikahkan langsung oleh ayahnya sendiri, Umar bin Khaththab dengan mahar empat ratus dirham. Sebelumnya, Hafhshah telah bersuamikan Khunais bin Hudzafah As-Sahmi.
7. Ummu Habibah binti Abu Sufyan
Rasulullah menikah dengan Ummu Habibah -nama aslinya Ramlah- binti Abu Sufyan bin Harb. Adapun yang menikahkannya adalah Khalid bin Sa’id bin Al-Ash, tatkala keduanya berada di Habasyah, dengan mahar empat ratus dinar yang diberikan Najasyi mewakili Rasulullah. Najasyi pula lah yang melamar Ummu Habibah untuk Rasulullah. Sebelum itu, Ummu Habibah bersuamikan Ubaidillah bin Jahsy Al-Asadi
8. Juwairiyah binti Al-Harits
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam menikah dengan Juwairiyah binti Al-Harits bin Abu Dhirar Al-Khuzaiyah. Sebelumnya, Juwairiyah binti Al-Harits masuk dalam tawanan perang Bani Al-Musthaliq dari Khuzaah. Dalam pembagian tawanan wanita, ia diambil Tsabit bin Asy-Syammas Al-Anshari dan dijadikan pemiliknya, kemudian Juwairiyah menebus dirinya dari Tsabit bin Asy-Syammas Al-Anshari dengan cara mencicil. Untuk itu, Juwairiyah meminta bantuan Rasulullah untuk pembebasan dirinya. Rasulullah bersabda, “Maukah engkau pada sesuatu yang lebih baik?”
Juwairiyah binti Al-Harits berkata, “Apa itu, wahai Nabi Allah?”
Rasulullah bersabda, “Aku akan melunasi uang pembebasan dirimu, lalu menikahimu.”
Juwairiyah binti Al-Harits menjawab, “Saya mau.”
Kemudian Rasulullah menikahinya.
Ibnu Hisyam berkata: Kisah di atas disampaikan kepadaku oleh Ziyad bin Abdullah Al-Bakkai, dari Muhammad bin Ishaq, dari Muhammad bin Ja’far bin Zubair, dari Urwah, dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha.”
9. Shafiyah binti Huyay
Rasulullah menikah dengan Shafiyah binti Huyay bin Akhthab, tawanan yang didapatkan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam dari Khaybar, kemudian beliau memilihnya untuk dinikahinya. Rasulullah mengadakan resepsi pernikahannya dengan Shafiyah binti Huyay bin Akhthab dengan hidangan ala kadarnya, hanya berupa tepung dan kurma. Sebelum itu, Shafiyah binti Huyay bin Akhthab bersuamikan Kinanah bin Ar-Rabi’ bin Abu Al-Huqaiq.
10. Maimunah binti Al-Harits
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam menikah dengan Maimunah binti Al-Harits bin Hazn bin Bajir bin Huzam bin Ruaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’ah. Beliau dinikahkan oleh Al-Abbas bin Abdul Muthalib dengan mahar empat ratus dirham yang dibayar Al-Abbas bin Abdul Muthalib atas nama beliau. Sebelum itu, Maymunah binti Al-Harits bersuamikan Abu Ruhm bin Abdul Uzza bin Abu Qais bin Abdu Wudd bin Nashr bin Malik bin Hisl bin Amir bin Luay.
Ada yang menceritakan bahwa Maimunah binti Al-Harits sendirilah yang menyerahkan dirinya kepada Rasulullah. Kala lamaran beliau kepadanya ia terima saat sedang mengendarai untanya, kemudian ia berkata, “Unta ini dan apa saja yang ada di atasnya (termasuk dirinya) adalah milik Allah dan Rasul-Nya.”
Setelah itu Allah Ta’ala menurunkan ayat (yang artinya):
Dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau menikahinya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. (QS. al-Ahzab: 50).
Ada yang menyebutkan bahwa wanita Mukminah yang menyerahkan dirinya kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam pada ayat di atas ialah Zainab binti Jahsy.
Ada pula yang menyebutkan bahwa wanita Mukminah yang dimaksud ayat di atas ialah Ummu Syuraik – yang bernama asli Ghaziyah- binti Jabir bin Wahb dari Bani Munqidz bin Amr bin Ma’ish bin Amir bin Luay atau wanita dari Bani Salamah bin Luay, kemudian Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam menangguhkan masalahnya.
BACA JUGA: Juwayriyah binti al-Harith, Dari Tawanan Perang Jadi Istri Rasulullah SAW
11. Zainab binti Khuzaimah
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam menikah dengan Zainab binti Khuzaimah bin Al-Harits bin Abdullah bin Amr bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’ah. Zainab binti Khuzaimah digelari Ummu Al-Masakin (ibunda orang-orang miskin), karena rasa cinta dan empatinya yang tinggi kepada mereka. Qabishah bin Amr Al-Hilali adalah orang yang menikahkan beliau dengan Zainab binti Khuzaimah dengan mahar empat ratus dirham. Sebelum itu, Zainab binti Khuzaimah bersuamikan Ubaidah bin Al-Harits bin Al- Muthalib bin Abdu Manaf. Sebelum diperistri Ubaidah bin Al-Harits, ia bersuamikan Jahm bin Amr bin Al-Harits, anak pamannya.
Kesebelas istri itulah yang digauli Rasulullah. Istri Rasulullah yang meninggal dunia sebelum beliau meninggal ada dua orang: Khadijah binti Khuwailid dan Zainab binti Khuzaimah. Dengan demikian Rasulullah wafat dengan meninggalkan sembilan istri.
Ada dua istri yang tidak digauli Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam, yaitu:
1. Asma’ binti An-Nu’man Al-Kindiyah, karena ia memiliki penyakit keputihan, kemudian beliau mengembalikannya kepada keluarganya.
2. Amrah binti Yazid Al-Kilabiyah, ia tidak digauli karena tatkala ia tiba di tempat Rasulullah, ia malah berlindung diri dari beliau, kemudian beliau bersabda, Orang yang seperti ini tidak bisa dipertahankan.” Setelah itu, Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam mengembalikan Amrah binti Yazid kepada keluarganya.
Ada yang menuturkan bahwa wanita yang berlindung diri dari Rasulullah ialah Kindiyah anak perempuan paman Asma’ binti An- Nu’man. Ada juga yang menceritakan bahwa Rasulullah memanggil Kindiyah kemudian ia berkata, “Aku adalah orang yang didatangi dan bukan yang disuruh datang.”
Kemudian Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam mengembalikan Kindiyah kepada keluarganya.
Istri-istri Rasulullah yang berasal dari Quraisy ada enam orang. Mereka adalah sebagai berikut:
1. Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay.
2. Aisyah binti Abu Bakar bin Abu Quhafah bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Luay.
3. Hafshah binti Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Abdullah bin Qursth bin Riyah bin Rizah bin Adi bin Ka’ab bin Luay.
4. Ummu Habibah bin Abu Sufyan bin Harb bin Umaiyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay.
5. Ummu Salamah binti Abu Umaiyah bin Al-Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum bin Yaqadzah bin Murrah bin Ka’ab bin Luay.
6. Saudah binti Zam’ah bin Qais bin Abdu Syams bin Abdu Wudd bin Nashr bin Malik bin Hisl bin Amir bin Luay.
Sedangkan istri-istri Rasulullah yang berasal dari wanita-wanita Arab selain Quraisy dan selain orang Arab ada tujuh. Mereka adalah sebagai berikut:
1. Zainab binti Jahsy bin Riab bin Ya’mar bin Shabrah bin Murrah bin Kabir bin Ghanm bin Daudan bin Asad bin Khuzaimah.
2. Maimunah binti Al-Harits bin Hazn bin Bahir bin Huzam bin Ruaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir bin Shasha’ah bin Muawiyah bin Bakr bin Hawazin bin Manshur bin Ikrimah bin Khashafah bin Qais bin Ailan.
3. Zainab binti Khuzaimah bin Al-Harits bin Abdullah bin Amr bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’ah bin Muawiyah.
4. Juwairiyah binti Al-Harits bin Abu Dhirar Al- Khuzaiyah kemudian AI-Mushthalaqiyah.
5. Asma binti An-Nu’man Al-Kindiyah (yang kemudian dikembalikan pada keluarganya)
6. Amrah binti Yazid Al-Kilabiyah (yang kemudian dikembalikan pada keluarganya).
7. Dan seorang isterinya yang berasal dari selain Arab ada satu, yaitu Shafiyah bin Huyay bin Akhthab dari Bani An-Nadhir. []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media