WANITA memiliki posisi yang mulia dalam Islam. Bahkan Allah telah menyiapkan jalan-jalan bagi para wanita menuju surga dengan mudah. Sayangnya, tak semua wanita menyadari akan hal ini.
Jika kita melihat kembali sejarah salafush shalih, maka kita akan menemukan wanita-wanita yang begitu bersungguh-sungguh dalam meniti jalannya menuju surga. Salah satu jalan yang mereka gunakan dalam meniti jalan ke surga adalah dengan menjadi wanita berilmu dan shalihah.
BACA JUGA: 10 Cara Menjaga Kehormatan Muslimah
Wanita berilmu dan shalihah itu bernama Ummul Hasan. Ia adalah murid dari Baqi’ bin Makhlad rahimahullah. Baqi’ bin Makhlad (wafat 276 H/889 M) pernah berjalan dari Spanyol ke Baghdad untuk belajar hadits ke Imam Ahmad bin Hanbal.
Imam Ahmad takjub dan memuji kesungguhannya dalam belajar. Ummul Hasan membaca kitab al-Duhur di hadapan Baqi’ bin Makhlad. Putra Imam Baqi’ bin Makhlad, Ahmad bin Baqi’ hadir dalam pembacaan kitab itu. Ia menyimak bacaan Ummu al-Hasan melalui kitab untuk memastikan tidak ada kekeliruan pada hafalannya.
Ummul Hasan adalah seorang yang bijak, mampu memutuskan masalah dengan benar. Ia cerdas, zuhud, dan berakhlak mulia. Namanya disebut dalam buku-buku yang mengulas keutamaan Baqi’ bin Makhlad.
Ar-Razi berkomentar tentang Ummu al-Hasan, “Saat menunaikan ibadah haji, ia mengumpulkan pembahasan-pemabasan fiqih dan hadits. Bahkan Baqi’ bin Makhlad meriwayatkan hadits darinya. Pada perjalanan haji yang kedua, ia wafat dan dimakamkan di Mekah.”
BACA JUGA: Adab Memasak yang Harus Diketahui Muslimah
Ia telah banyak mengerjakan amal kebajikan yang menjadi tabungan pahala untuk akhiratnya. Mencatat ilmu fiqih dan hadits sehingga bermanfaat bagi orang-orang setelahnya. Namun pernyataan ar-Razi bahwa Baqi’ meriwayatkan hadits darinya perlu ditinjau ulang. Karena Ummu al-Hasan lah yang mempelajari hadits dari Baqi’ bin Makhlad.
Dalam al-Muskitah, Amir Abdullah bin Abdurrahman III bin Muhammad menyatakan, “Seorang wanita berilmu dan shalehah, putri dari Abu Liwa datang setiap Jumat ke majelis Jumatnya Baqi’ bin Makhlad di rumah Abu Abdurrahman. Wanita itu merupakan seorang berilmu yang istimewa. Ia juga telah berhaji.” []
SUMBER: KISAHMUSLIM