UMMU Kultsum binti ‘Ali bin Abi Thalib adalah putri dari seorang yang pertama kali memeluk Islam dari kalangan anak-anak. Ia lahir di lingkungan yang mulia dan ia dididik oleh Nabi SAW. Dia adalah teladan bagi remaja muslimah dalam bimbingan agama, keutaman dan rasa malu.
Saat ‘Umar bin Khattab menjadi ‘Amiirul Mu’minin dan khalifah kedua dari Khulafa’ur Rasyidin, ia datang kepada ‘Ali untuk melamar Ummu. Namun ‘Ali menolaknya dengan alasan usia yang masih belia. Tapi ‘Umar meyakinkannya, “Nikahkan aku dengan putrimu, wahai Abul Hasan, karena aku melihat kemulliaan dirinya yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.”
BACA JUGA: Sifat Amanah Ummu Ammarah binti Sufyan
Akhirnya ‘Ali menerima lamarannya dan menikahkan keduanya.
Ada satu peristiwa yang sangat berkesan bagi Ummu selama ia menjadi seorang istri dari ‘Amiirul Mu’minin. Ketika malam hari ‘Umar keluar rumah untuk melihat keadaan rakyatnya. Sampai ia di depan kemah seorang pria Badui yang mana didalamnya terdengar suara rintihan wanita.
‘Umar mengucap salam lalu bertanya tentang suara rintihan wanita itu, namun orang badui itu menyuruhnya pulang, “Pergilah kamu! Semoga Allah merahmatimu dan jangan lagi menanyakan hal yang bukan menjadi urusannmu.”
Lalu ‘Umar bertanya kembali sambil menawarkan jasa padanya.
“Dia istriku yang hendak melahirkan dan tidak ada seorang pun yang membantunya,” jawab lelaki itu.
‘Umar bergegas kembali ke rumahnya dan berkata pada istrinya, “Maukah engkau mendapatkan pahala yang Allah berikan terhadapmu?”
BACA JUGA: Kemuliaan Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib
“Apakah kebaikan dan pahala itu, wahai Umar?”
Lalu ‘Umar menjelasakan tentang keaadan orang Badui itu. Maka Ummu langsung bangkit dan segera mempersiapkan segalanya. Tak tertinggal ‘Umar pun membawa gandum dan minyak samin.
Sesampainya mereka ke tempat orang Badui itu, Ummu kultsum segera masuk dan membantunya dan bertindak sebagai seorang bidan dan ‘Umar memasak roti dan minyak samin di luar.
Setelah wanita itu melahirkan bayinya dengan selamat, Ummu Kultsum berseru, “Wahai Amiirul Mu’minin berilah kabar gembira kepada temanmu itu bahwa Allah telah mengaruniakan seorang bayi laki-laki .”
Orang Badui itu terperanjat dan istrinya pun terkejut setelah mengetahui orang yang membantunya ialah seorang ‘Amirul Mu’minin. []
Sumber: Wanita Teladan, Istri-istri, Putri-putri, dan Shahabat Wanita Utama Rasulullah/Penulis: Mahmud Mahdi Al-Istanbuli dan Musthafa Abu Nashr Asy-Syilbi/2016