MYANMAR—Seorang ratu kecantikan Myanmar dikabarkan telah ‘dicabut’ gelarnya setelah ia mengunggah video soal Rohingya. Dalam video tersebut, ia yang menuduh Muslim Rohingya melakukan kekerasan d negara bagian Rakhine dan bukan rezim Myanmar ataupun kelompok Buddha ekstremis.
Menurut Alarabiya pada Kamis (5/10/2017), dalam video yang telah diposting di Facebook-nya pekan lalu, Miss Grand Myanmar Shwe Eain Si menuduh Muslim Rohingya membuat sebuah “kampanye media.” Tujuannya untuk mengelabui dunia agar berpikir “mereka adalah orang-orang yang tertindas.”
Video Shwe Eain Si yang berbicara dengan berlatar gambar orang-orang dengan coretan di wajah mereka, bayi telanjang dan tangkapan layar dari video yang diposkan oleh kelompok yang dikenal sebagai ARSA. Rezim Myanmar menuduh ARSA sebagai kelompok bersenjata yang melawan pemerintah.
Lalu pada Ahad (1/10/2017) kemarin, Badan Kontes Kecantikan Myanmar telah mengumumkan bahwa gelar ratu kecantikan Shwe Eain Si telah dicabut karena melanggar peraturan kontrak, namun tidak menyebutkan soal video Rohingya.
Namun dalam sebuah balasan yang diposting di Facebook pada Selasa (3/10/2017), Shwe Eain Si mengatakan bahwa tuduhan tersebut “tidak beralasan,” terkait dengan komentarnya terhadap Rohingya.
Lalu, Badan Kontes Ratu Kecantikan menulis adalah bahwa Shwe Eain Si “Gagal menunjukkan citra sebagai ratu kecantikan Myanmar.”
Menanggapi hal ini, Miss Universe Myanmar tidak segera bersedia memberikan komentar. []