JUBIR Anies Baswedan Surya Tjandra mengklaim bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu mendapatkan banyak dukungan dari tokoh-tokoh Tionghoa. Surya menilai dukungan itu karena rekam jejak Anies terkait kesetaraan di DKI Jakarta selama dia menjadi Gubernur.
Surya menyebut pada Satbu (26/8/2023) kemarin, Anies mengunjungi Museum Kebudayaan Indonesia Tionghoa di Bandung, Jawa Barat. Anies saat itu disambut hangat saat berdialog dengan para tokoh Tionghoa dari Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP).
Pada pertemuan itu Anies juga mendengarkan berbagai pertanyaan, harapan, kegelisahan, dan aspirasi dari komunitas Tionghoa. Sebagian besar pertanyaan dijawab Anies dengan mengajak melihat ulang rekam jejak selama ini.
BACA JUGA:Â Direktur PPI Sebut Cawapres Anies Mentok di AHY
Surya Tjandra menyampaikan bahwa Anies hanya menceritakan rekam jejaknya saat menjabat Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 kepada semua masyarakat Tionghoa yang hadir dalam diskusi di Bandung. Salah satunya, aspirasi suku Tionghoa di DKI terkait dengan Gapura Pecinan di wilayah Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat.
“Dari begitu banyak Gubernur di Jakarta, baru Pak Anies Baswedan yang berani mengambil sikap tegas mendukung, bahkan meresmikan gapura tersebut. Pak Anies menunjukkan bahwa tegas bukan soal nada suara, tapi berani mengambil sikap dan keputusan,” tutur Surya Tjandra dalam keterangannya, Selasa (29/8/2023).
“Negara melalui kepala negara, harus hadir dan secara tegas melindungi sekaligus memberi jaminan untuk peluang yang sama di hadapan hukum. Tidak ada diskriminasi, tetapi apresiasi, untuk sama-sama berkontribusi bagi negeri,” imbuhnya.
Surya menilai Anies dekat dengan seluruh kelompok masyarakat, termasuk kaum minoritas dengan cara berpikirnya tentang gagasan kesetaraan dan berkeadilan. Hal ini, kata Surya, dapat terlihat dari rekam jejak Anies ketika memimpin Pemprov DKI Jakarta selama 2017-2022.
BACA JUGA:Â PKS Tak Masalah Anies Umumkan Cawapres di Last Minute
“Kuatnya gagasan kesetaraan dan keadilan diterapkan Anies Baswedan saat memimpin DKI Jakarta selama 5 tahun. Mas Anies juga kuat dengan gagasan kolaborasi sehingga melibatkan seluruh kelompok masyarakat, termasuk kaum minoritas seperti masyarakat Tionghoa,” tuturnya.
Surya Tjandra menegaskan, kegiatan Anies Baswedan saat berdiskusi dengan komunitas Tionghoa di Bandung, bukanlah kepentingan politik. Akan tetapi, kata dia, sejak dulu Anies suka berdiskusi dan mendengarkan aspirasi dari berbagai kelompok, termasuk kaum minoritas suku Tionghoa. []
SUMBER: DETIK