YAMAN—Ribuan anak Yaman tengah sekarat akibat kelaparan dan serangan penyakit ketika. Kondisi ini terjadi usai truk dengan persediaan yang menyelamatkan jiwa diblokir di pelabuhan, meninggalkan staf medis dan ibu putus asa memohon bantuan pekerja untuk berbuat lebih banyak, kata seorang pejabat senior PBB.
Geert Cappelaere, direktur Timur Tengah untuk Bantuan Anak-Anak PBB (UNICEF), menggambarkan kondidi “memilukan” anak-anak yang kurus kering di rumah sakit Hodeidah dan ibu kota Sanaa. Kedua kota ini dikuasai pemberontak Houthi.
“Kami memiliki bukti bahwa hari ini di Yaman setiap 10 menit seorang anak di bawah usia 5 tahun meninggal akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dan gizi buruk akut,” kata Cappelaere kepada Reuters dari Hodeidah.
PBB mengatakan sekitar 14 juta orang, atau setengah populasi Yaman, bisa segera berada di ambang kelaparan akibat perang. Sekira 1,8 juta anak Yaman kekurangan gizi, lebih dari 400.000 dari mereka menderita kekurangan gizi akut yang parah. Kondisi ini mengancam jiwa yang membuat mereka mengalami penyusutan otot.
“Tetapi ada lebih banyak lagi. Banyak anak yang meninggal karena penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin. Saat ini tidak lebih dari 40 persen anak-anak di seluruh Yaman sedang divaksinasi,” kata Cappelaere.
Campak, kolera dan difteri dapat mematikan bagi anak-anak, terutama balita dan diperparah oleh kekurangan gizi. “Karena perang yang brutal ini, karena rintangan, penghalang yang dibuat, sayangnya tidak mungkin melakukan lebih banyak lagi,” kata Cappelaere.
Yaman telah dilanda konflik sejak 2014, ketika pemberontak Syiah Houthi menguasai sebagian besar negara. Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, mantan menteri pertahanan, dan sekutu Saudi Arabia meluncurkan Operasi Badai Penentu pada Maret 2015.
Riyadh menuduh kelompok pemberontak Houthi melayani sebagai pasukan proksi untuk Iran, musuh Arab Saudi di kawasan itu. Warga sipil telah menanggung beban konflik, yang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. []
SUMBER: DAILY SABAH