SURIAH—Sekira dua juta anak Suriah dilaporkan putus sekolah akibat perang. Kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun dan banyak dana untuk membantu mengatasi bekas-bekas konflik selama tujuh tahun di Suriah, kepala UNICEF mengatakan pada Kamis (13/12/2018).
Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore mengatakan badan itu mengalami kekurangan 95 juta USD tahun 2018 dan telah meminta bantuan dana.
BACA JUGA:Â Lego dan Sesame Street Bantu Sediakan Mainan Edukatif untuk Anak-Anak Rohingya dan Suriah
Fore mengharapkan kebutuhan badan itu akan bertambah pada 2019, pasalnya akan lebih banyak pengungsi yang kembali ke Suriah dan orang-orang yang terlantar pulang ke rumah mereka.
Fore mengatakan sekolah yang belum hancur oleh perang masih penuh dengan siswa, meskipun beberapa dari sekolah ini kekurangan listrik, tak memiliki pintu maupun jendela.
Fore menghabiskan waktu selama lima hari dalam tur ke Suriah untuk memeriksa kembali sekolah-sekolah yang ada di pinggiran timur Damaskus Douma, provinsi selatan Daraa dan daerah di provinsi pusat Homs dan Hama.
BACA JUGA:Â PBB: 250.000 Pengungsi Suriah bisa Pulang ke Negaranya
Berbicara tentang Douma, Fore mengatakan bahwa untuk keluarga yang telah kembali ke pinggiran kota itu sangat sulit.
“Maksud saya mereka kesulitan mencari air dan makanan. Ini adalah musim dingin di Suriah. Udara sangat dingin di sini tapi hanya punya sedikit tenda. Anda tidak dapat tinggal di apartemen yang kini telah menjadi puing-puing,” kata Fore. []
SUMBER: ALARABY