JENEWA— UNICEF pada Selasa mengatakan pihaknya tidak bisa terus-menerus membantu pengungsi Rohingya di Bangladesh tanpa adanyan tambahan dana darurat.
Badan amal PBB tersebut menyebutkan bahwa sumber dananya telah dialokasikan untuk kebutuhan 582.000 warga Rohingya yang telah mengungsi ke Bangladesh.
“Sampai hari ini, UNICEF hanya menerima tujuh persen dari USD76 juta yang dibutuhkan untuk menyalurkan bantuan darurat kepada anak-anak selama enam bulan ke depan,” kata UNICEF.
PBB membutuhkan dana sebanyak USD434 juta untuk pengungsi Rohingya dari September 2017-Februari 2018, namun PBB baru menerima USD106 juta dari negara-negara pendonor.
Menurut PBB, sejak 25 Agustus, sekitar 582.000 jiwa telah mengungsi dari Rakhine, Myanmar ke Bangladesh.
PBB mencatat adanya pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan keamanan, yang dapat diindikasikan sebagai kejahatan kemanusiaan, di antaranya adalah pemerkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan brutal, dan penghilangan paksa, demikian dilansir dari AnadoluAgency. []