SURIAH—Rezim Suriah dilaporkan telah mengizinkan sebuah konvoi bantuan untuk masuk ke kota Douma di daerah kantong Ghouta. Menurut laporan Reuters, konvoi ini akan memasok bantuan bagi 180 ribu warga Douma pada Ahad (4/3/2018), direktur badan UEN Timur Tengah UNICEF mengatakan pada Jumat (2/3/2018).
Geert Cappelaere mengatakan pada sebuah konferensi pers bahwa tidak ada tanda-tanda kesepakatan mengenai konvoi lebih lanjut untuk melayani sisa 400.000 orang tersebut, atau kesepakatan mengenai evakuasi untuk sekitar 1.000 orang dengan kebutuhan medis yang mendesak.
“Kami mendapat indikasi dari rezim Suriah bahwa konvoi bantuan akan diizinkan pada tanggal 4 Maret. Kami berharap indikasi tersebut berubah menjadi komitmen yang tegas. Kami siap untuk berangkat,” kata Cappelaere.
Ghouta Timur telah dikepung oleh pasukan rezim Bashar al-Assad sejak 2013, dan dalam beberapa bulan terakhir pengepungan telah diperketat, hampir tidak ada bantuan masuk dan makanan, air, listrik dan persediaan medis habis
Pasokan utama konvoi bantuan adalah sarana kesehatan dan gizi, dan akan melayani 70 ribu anak dari 200 ribu warga di Ghouta timur, sebuah wilayah yang mencakup banyak permukiman.
Rezim Suriah sebelumnya telah mencoret peralatan medis dari konvoi bantuan. Tujuannya untuk mencegah siapapun yang terlibat dalam pertempuran. Hal ini merupakan pelanggaran hukum internasional yang nyata.
“Antara sekarang dan Ahad, mari kita bersikap realistis. Apapun risikonya konvoi bantuan harus tetap berangkat untuk memberikan pertolongan terutama perlengkapan bedah,” katanya.
Tingkat kekurangan gizi akut akut, malnutrisi paling berbahaya, telah meningkat sepuluh kali lipat dalam enam bulan terakhir di antara anak-anak di daerah kantong, katanya. []
SUMBER: REUTERS