ANAS bin al-Nadhar, termasuk orang yang tidak ikut berperang pada pertempuran Badar. Ia telah mendengar sejumlah ayat dan hadist yang menjelaskan kabar gembira bagi orang yang ikut berperang, yakni mendapat ampunan dan rahmat Allah. Ia pun berkata, “Demi Allah, andai Allah menghadirkan perang padaku, Allah akan melihat apa yang diperbuat oleh Anas.”
Dan saat Perang Uhud berkecamuk, ia bersegera menuju medan perang, lalu berteriak, “Demi Allah, aku sudah mencium aroma Surga di balik Uhud.”
BACA JUGA: Syammas menjadi Tameng dan Perisai Rasulullah
Ibn Ishaq berkata, “Anas ibn al-Nadhar, paman Anas bin Malik, mendatangi Umar ibn Khattab dan Thalhah ibn Ubaidillah yang berada bersama sejumlah Muhajirin dan Anshar yang berhenti bertempur.
Melihat hal itu, ia bertanya, “Mengapa kalian tidak bertempur?”
“Rasulullah telah terbunuh,” ujar mereka.
BACA JUGA: Zaid bin Datsinah Tidak Rela Rasulullah Tertusuk Duri
Anas berkata, “Untuk apa lagi hidup setelah kepergian Rasulullah? Bangkit dan matilah seperti beliau.”
Setelah itu Anas pun maju ke arah musuh hingga ia terbunuh. Mereka menemukan tujuh puluh sabetan pedang dan tikaman tombak di tubuhnya. []
Sumber: Walid al-A’zhami, Nabi Muhammad di Hati Sahabat., hal 101, 102