TATKALA Zaid bin Tsabit ra. sudah selesai menghimpun Al-Quran atas tugas Abu Bakar ra., lembaran demi lembaran mushaf tersebut kemudian berada di tangan Abu Bakar, sampai beliau wafat. Untuk selanjutnya dipegang oleh Umar, hingga Allah mewafatkannya.
Jadilah Hafshah ra. yang menyimpannya, namun diambil alih oleh Usman ra. untuk disalin. Selang itu, Usman mengembalikan pada Hafshah, dan mushaf tersebut terus dijaganya dengan baik hingga dia wafat.
Hafshah binti Umar bin Khattab. Dilahirkan dari rahim ibunda Zainab binti Mazh’un bin Habib. Dia lahir ke dunia ini, lima tahun sebelum diutusnya Nabi Shalallhu’alaihi Wasallam di rumah nan penuh kemuliaan.
BACA JUGA: 7 Cara Berdagang Rasulullah SAW (1)
Bersama suaminya, Khunais bin Hudzafah as-Sahmi al-Qurasyi, dia memasuki Islam. Untuk kemudian mereka berhijrah ke Habsyi demi menyelamatkan agama yang dipeluknya. Dan ketika dakwah Islam mulai tersebar di Madinah, dia pun ikut serta berhijrah ke sana.
Qadarallah, dalam Perang Badar suaminya tewas. Menjandalah Hafshah di usia yang masih muda, yakni belum sampai usia dua puluh satu tahun.
Lalu, pada bulan Sya’ban tahun ketiga hijriah. Nabi Shalallahu ’alaihi Wasallam menikahi Hafshah. Itu merupakan bentuk permulian bagi dia, untuk bapaknya, dan bentuk kecintaan beliau kepada keduanya.
BACA JUGA: Ini yang Terjadi Setelah Huwaitib Melihat Malaikat di Perang Badar
Hafshah ra. adalah seorang ahli ibadah yang khusyuk, senantiasa mengerjakan shalat pada malam hari, juga rajin berpuasa.
Oleh karena itu, Allah memuliakannya dengan karunia-Nya dan menjadikannya salah satu istri Nabi Shalallhu’alaihi Wasallam di surga. Hafshah ra. menyaksikan kemenangan Islam serta berkembangluasnya negeri Islam. Dia meriwayatkan 60 hadits dari Rasulullah.
Ketika Hasan bin Ali dibaiat, Hafshah wafat. Hal itu terjadi pada bulan Jumadal Ula tahun 41 Hijriah. Adapun riwayat lain menyatakan bahwa dia wafat pada tahun 45 H. []
Sumber: Keistimewaan 26 Muslimah Pilihan/Karya: Ali bin Nayif asy-Syuhud/Penerbit: Ar Rjial/2013