“Barang siapa yang dapat menahan amarahnya, sementara ia dapat meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan segenap mahluk. Setelah itu, Allah menyuruhnya memilih bidadari surga dan menikahkannya dengan siapa yang ia kehendaki.” (HR Ahmad)
Sahabat Ummi, Ketika kita sedang emosi atau marah maka semua kesadaran kita akan terlupakan untuk beberapa saat. Dan penyesalan terjadi pada akhir karena banyak kesalahan yang kita lakukan ketika sedang marah. Baik pada setiap perkataan, sikap dan masa depan. Akibat dari marah karena tidak bisa mengendalikan diri dengan baik dan berpikir secara rasional.
Ada beberapa tipe orang yang tidak bisa mengendalikan amarahnya seperti melakukan tindakan kriminal, menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam, dendam atau merencanakan rencana jahat kepada orang lain. Hal-hal ini sungguh merugikan diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar. Seperti keluarga dan teman yang mengenal diri kita.
Ada beberapa cara untuk mengatasi saat kita marah agar tetap sadar dan kembali serahkan semua masalah kepada Sang Pencipta, antara lain yaitu:
1. Membaca Ta’awudz
Dari sahabat Sulaiman bin Surd berkata, ”Suatu hari saya duduk bersama Rasulullah. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah bersabda, “Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Diam
Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah. Dengan memilih diam merupakan cara mujarab untuk menghindari dosa yang lebih besar.
3. Merasakan apa yang orang lain rasakan
Cobalah untuk membayangkan bila kita marah kepada orang lain. Dan menukar posisi kita saat menjadi korban. Segala perkataan yang tidak menyenangkan dan menyakiti hati orang lain. Bagaimana bila dia sedih dan kecewa kepada kita karena amarah? Bangunlah amarah yang mendidik bukan amarah yang dapat memutus tali silaturahmi.
4. Mencari akar dari masalah dan bagaimana jalan keluarnya
Tenangkan pikiran dan mencari sumber permasalahan serta jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Agar lebih mudah tulislah di kertas kosong dan menulis daftar masalah yang sedang dihadapi.
Dan bagaimana solusi terbaik yang bisa dilakukan dari masalah tersebut. Dengan berpikir tenang dapat meredakan amarah serta berusaha mencari jalan keluar yang baik. Percayalah setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
5. Jangan mau diperbudak amarah dan berusaha mengendalikan emosi
Tipe orang yang mudah marah dapat membuat orang sekitar kurang nyaman terutama dapat berpengaruh di kehidupan sosial. Bersikaplah santai dan cuek terhadapa sesuatu yang kurang penting. Buatlah tujuan hidup apa yang ingin diraih serta bagaimana caranya untuk meraih mimpi. Maka amarah yang kita keluarkan tidak terbuang percuma hanya untuk hal-hal yang kurang penting.
6. Jangan menyimpan dendam
Memaafkan itu memang sulit. Namun dengan memilih sikap memaafkan maka amarah kita akan menghilang. Apalah arti dendam di dunia ini bagi sesama manusia? Karena dengan memilih dendam maka akan bertambah satu permusuhan. Dalam menjalani hidup ini memang tidak selalu seindah yang dibayangkan. Namun dengan memaafkan berarti berkurang beban pikiran kita dalam menjalani hidup ini. Jagalah komunikasi agar keharmonisan itu selalu mengiringi baik di masa kini dan masa depan.
para pembaca Islampos yang dirahmati oleh Allah SWT, marah merupakan suatu hal yang wajar yang merupakan salah satu sifat alamiah dari manusia karena manusia mempunyai hawa nafsu, akan tetapi berdoalah kepada Allah SWT agar tetap diberi kesabaran untuk menahan amarah apalagi marah menimbulkan perpecahan antar umat dan memutus silaturahmi sehingga membuat Allah Murka, Naudzubillah.
Semoga Kita semua bisa dipertemukan kembali di Jannah (Surga) karena keridhoan Allah SWT. Aamiin Allahumma Aamiin.[]