ISRAEL–Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dilaporkan telah menganggarkan dana hingga ratusan juta shekel untuk membiayai rencana yahudisasi di Al-Quds.
Dalam twitter miliknya, Senin (25/5/2020) Netanyahu telah memposting rumusan rencana memperkuat posisi Al-Qdus dengan orang-orang Yahudi dengan biaya hingga mencapai 200 juta shekel atau kurang lebih 57 juta dollar.
BACA JUGA: Peneliti Al Quds Khawatir Bahaya Besar Kejahatan Israel untuk Kuasai Al-Aqsha
“Adalah sangat penting di zaman Corona ini Al-Quds tetap menjadi prioritas utama kami,” tulis Netanyahu.
Sementara itu, menurut Kementerian wakaf dan urusan agama Islam Palestina dalam laporan bulanannya mencatat sejumlah proyek yahudisasi di kota Al-Quds, mencakup rencana pembangunan terowongan rel sub way, mencapai kawasan Masjidil Aqsha. Kedua, membangun jaringan rel kereta di kawasan Al-Quds, terutama di kota tua, Silwan, Abu Thur, dan menghubungkan semua permukiman zionis di Al-Quds menggunakan jaringan kereta ringan (LRT).
Departemen Wakaf juga mencatat pelanggaran Israel yang terus berlanjut di kota Hebron selama April lalu, melarang kumandang Azan sebanyak 56 waktu menggunakan pengeras suara di Masjid Ibrahimi.
Pasukan Israel memasang sejumlah barikade, dan kamera pengawas di jalan utama kota Al-Quds.
BACA JUGA: Netanyahu Sebut Gelombang Kedua Covid-19 bisa Jadi Akhir Umat Manusia
Pelanggaran setiap hari terhadap warga Al-Quds terus berlanjut, Isreal tidak ingin ada simbol Arab atau Islam di sana, hingga petugas yang membangunkan sahur pun diancam untuk ditangkap dan didenda.
Otoritas Israel memajang nama-nama tentara mereka yang terbunuh dalam perang di kawasan Hebron, dan melanjutkan penangkapan terhadap tokoh agama di kota Hebron, menggeledah rumah Khatib Masjidil Aqsha, Syekh Ikrimah Shabri, dan memanggil interogasi Direktur Masjidil Aqsha, syekh Umar al-Kaswani. []
SUMBER: PALINFO