BANDUNG–Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan saat ini Pusat Penelitian Air Kementerian PUPR sedang mendesain pembuatan terowongan Curug Jompong sebagai upaya jangka panjang mencegah banjir di Kawasan Bandung Selatan.
“Terkait Curug Jompong itu kan rencana awalnya akan dipangkas. Tapi karena itu heritage geologi maka Puslit Air merencanakan terowongan Curug Jompong, di mana terowongan dibangun di bawah curug,” kata Ahmad Heryawan, di Gedung Sate Bandung, Kamis (9/3/2017).
Gubernur yang akrab disapa Aher ini menuturkan, dengan adanya terowongan Curug Jompong maka memudahkan aliran air dari kawasan Dayeuhkolot, Banjaran dan Baleendah mengalir cepat ke Waduk Saguling.
“Sehingga Insya Allah kurangi signifikan muka air dari kawasan Dayeuh Kolot menuju Sapan terus ke Saguling,” kata dia seperti disitat dari Antaranews.
Menurut dia air di kawasan tersebut sulit mengalir ke kawasan Waduk Suguling karena kawasan Dayeuh Kolot lebih rendah dibandingkan Sapan dan Saguling.
“Jadi aliran deras dari Dayeuh Kolot ke Sapan dan menuju Saguling jadi lambat,” ujar dia.
Ia menuturkan berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi banjir, seperti di kawasan Bandung Selatan.
“Sebelumnya itu ada oxbow namun keberhasilan hanya beberapa tahun. Kemudian 2011-2013 normalisasi Rp 1,3 triliun untuk hulu hingga Jatiluhur Karawang. Selama tiga tahun cukup berpengaruh. Tahun keempat sedimentasi,” kata dia.
Selain itu, lanjut Aher, ada program normalisasi hutan, yang saat ini sedang dibicarakan pada kementrian, hutan ditanami pohon tegakan kemudian kopi.
“Dan ini sudah mulai di Kertasari. Lebih untung daripada bawang, cengek (cabai rawit.red), cabai, tomat. Disamping untuk sebagai tanaman konservasi,” kata dia.
Ia berharap upaya pemerintah dalam mengatasi banjir di kawasan Bandung Selatan tersebut bisa dibarengi kesadaran masyarakat dan budaya masyarakat untuk mencintai kebersihan. []