JAKARTA— Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek akan menyurati produsen vaksin MR guna dalam upaya mempercepat proses sertifikasi halal vaksin campak dan rubela tersebut.
“Kementerian Kesehatan akan segera menyurati Serum Institute of India, produsen vaksin MR, untuk dapat memberikan data yang dibutuhkan mempercepat proses sertifikasi halal,” kata Nila dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/8/2018).
BACA JUGA: MUI Tegaskan Tidak Menolak Vaksin MR, Tapi Meminta Kejelasan soal Ini
Nila mengatakan sertifikasi halal vaksin MR menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan. Pihaknya akan bekerja sama dengan MUI dan PT Bio Farma selaku importir vaksin untuk mempercepat proses sertifikasi halal ini.
“Sertifikasi kehalalan vaksin MR ini kewenangan MUI. PT Bio Farma agar segera melengkapi dokumen kepada LPPOM MUI,” katanya.
Sementara itu, kampanye imunisasi vaksin MR di luar Jawa akan tetap dilakukan oleh Kemenkes. Pemberian vaksin MR pada program imunisasi rutin di Pulau Jawa juga akan tetap berjalan sambil mempercepat sertifikasi halal itu.
“Kami tetap menjalankan kampanye imunisasi MR. Dari sisi kesehatan, kami berkewajiban melindungi anak-anak dan masyarakat dari bahaya penyakit campak dan rubela,” terang Nila.
Masalah sertifikasi vaksin MR ini mencuat setelah MUI Kepulauan Riau mengimbau warga tidak ikut imunisasi campak. Hal ini tertuang dalam surat yang ditujukan kepada Gubernur Kepulauan Riau tertanggal 30 Juli 2018. MUI pun meminta Kementerian Kesehatan menunda pemberian imunisasi vaksin MR sampai terbit sertifikat halal dari MUI Pusat. Mereka juga meminta MUI Pusat segera bertemu dengan Kementerian Kesehatan untuk membahas masalah ini.
BACA JUGA: Pemerintah Tegaskan Tetap Akan Imunisasi Masyarakat yang Tidak Menolak Vaksin MR
Pertemuan MUI dan Kementerian Kesehatan telah dilaksanakan pada Jumat (3/8/2018). Dalam pertemuan itu, semua pihak menyepakati beberapa hal, termasuk percepatan sertifikasi halal vaksin MR. []
SUMBER: TEMPO