PALESTINA–Jumlah warga Palestina yang gugur akibat serangan berkelanjutan yang dilancarkan penjajah Israel di Jalur Gaza sejak Selasa (12/11/2019) pagi mencapai 10 orang. Jumlah itu jadi 10 setelah tiga warga dinyatakan meninggal dunia akibat gempuran yang dilakukan penjajah Israel menarget wilayah Beit Lahia di Jalur Gaza utara.
Dalam sebuah pernyataan singkat yang diterima PIC di Jalur Gaza pada Selasa malam pukul 21:40 waktu al-Quds, jasad tiga korban tiba di rumah sakit Indonesia, setelah gempuran yang dilancarkan penjajah Israel di utara Jalur Gaza.
BACA JUGA: Situasi Gaza Memanas, Pembangunan RS Indonesia Tetap Berjalan
Sementara itu jumlah korban yang terluka, menurut Departemen Kesehatan Palestina, mencapai 45 orang. Kantor media pemerintah juga mengatakan telah mendeteksi lebih dari 20 serangan udara dan 10 serangan artileri yang dilancarkan penjajah Israel ke Jalur Gaza.
Serangan penjajah Israel ini menyasar tanah pertanian, ladang sayuran, peternakan unggas milik warga, rumah-rumah warga, tempat peristirahatan, dan pos-pos perlawanan di berbagai daerah di Jalur Gaza.
Penjajah Israel mengumumkan penutupan gerbang penyeberangan Beit Hanun dan Karam Abu Salem, serta melarang para nelayan melaut.
BACA JUGA: 2 Malam Berturut-turut, Israel Luncurkan Serangan Udara ke Gaza
Menurut sumber-sumber media penjajah Israel, serangan balasan yang dilakukan perlawanan Palestina ke wilayah permukiman-permukiman ilegal penjajah Israel mencapai 190 roket yang telah ditembakkan. Untuk sementara, menurut Kementerian Kesehatan Israel pada Selasa (12/11/2019) malam, lembaga-lembaga kesehatan menerima 46 orang Israel yang terluka.
Sejak Selasa pagi, tentara Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza, dimulai dengan pembunuhan seorang pemimpin senior di Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, Bahaa Abul Ata, di rumahnya di sebelah timur Kota Gaza. []
SUMBER: PALINFO