MAKASSAR — Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melaporkan, dalam data korban bencana banjir dan longsor yang melanda 106 desa di kawasan Sulawesi Selatan per Jumat (25/1/2019) pukul 12.00 WIB, tercatat 59 orang meninggal, 25 orang hilang.
Dari total korban dan dampak bencana banjir menyebabkan 45 orang meninggal dunia, 24 orang hilang, 46 orang luka, 6.596 orang terdampak, 3.481 orang mengungsi, 73 rumah rusak (24 rusak berat, 12 rusak ringan, 32 hanyut, 5 tertimbun), 12 fasilitas peribadatan, 2 pasar, 10 jembatan, 16,2 km jalan, 11.876 hektar sawah terendam.
BACA JUGA: Banjir dan Longsor di Sulsel, BNPB: 26 Orang Meninggal
Sedangkan longsor menyebabkan 14 orang meninggal dunia, 1 orang hilang dan 1 orang luka. Longsor yang menimbulkan banyak korban terjadi di Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju Kab Gowa. Longsor terjadi saat hujan lebat. Material longsor menutup separuh Dusub Pattiro dan menimbun belasan rumah.
Dampak bencana tersebar di 61 kecamatan di 13 kabupaten/kota yaitu Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.
Sebaran dampak bencana per kabupaten/kota sebagai berikut:
1. Jeneponto (banjir) : 10 orang meninggal, 3 orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat).
2. Maros (banjir) : 4 orang meninggal, 1.200 orang terdampak, 251 orang mengungsi, 552 unit rumah terendam, 8.349 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan.
3. Gowa (banjir dan longsor): 44 orang meninggal, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 mengungsi, 10 rumah rusak (5 rusak berat, 5 tertimbun), dan 1 jembatan rusak.
– Banjir : 30 orang meninggal, 20 orang hilang, 45 orang luka, 2.121 mengungsi, 10 rumah rusak (5 rusak berat, 5 tertimbun), 604 terendam, 1 jembatan
– Longsor : 14 orang meninggal, 1 orang hilang dan 1 luka.
4. Kota Makasar (banjir) : 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, 477 rumah terendam.
5. Soppeng (banjir) : 1.672 ha sawah terendam.
6. Wajo (banjir) : 2.454 orang terdampak, 2.010 rumah terendam, 16,2 Km Jalan, 1.855 Ha sawah, 9 jembatan, 10 fasilitas peribadatan, 20 fasilitas pendidikan, 5 fasilitas pemerintah.
7. Barru (banjir) : 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan
8. Pangkep (1 orang meninggal, 1 orang hilang, 28 rumah (1 rusak berat, 12 rusak ringan, 15 terendam, 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas sekolah).
9. Sindrap (puting beliung) : 1 unit rumah rusak sedang.
10. Bantaeng (puting beliung) : 1 unit rumah rusak sedang
11. Takalar (banjir) : 1195 Rumah terendam.
12. Sinjai (puting beliung) : 2 rumah rusak.
13. Selayar (banjir) : 1 orang meninggal, 109 mengungsi.
Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban. BPBD bersama BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kemensos, Kemenkes, Kementerian PU Pera, SKPD, NGO, relawan dan berbagai unsur lainnya terus membantu penanganan darurat.
Banjir telah surut. Bantuan juga terus berdatangan dari berbagai pihak. Kepala BNPB, Doni Monardo kemarin telah memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 1,15 milyar dan logistik senilai Rp 828,9 juta untuk penanganan darurat di Sulawesi Selatan. Bantuan langsung diterima Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah di Kantor Gubernur Sulsel pada 24/1/2019.
BACA JUGA: Wali Kota Makassar Minta Dinas Pendidikan Liburkan Sekolah yang Terendam Banjir
Dana siap pakai digunakan untuk operasional tanggap darurat bagi BPBD Sulsel, BPBD Gowa, BPBD Jeneponto, BPBD Maros dan BPBD Kota Makassar. Bantuan logistik berupa tenda gulung 250 lembar, sandang 425 paket, selimut 560 lembar, paket perlengkapan keluarga 100 paket, perlengkapan bayi 202 paket, matras 240 lembar, kantong mayat 30 lembar, karung pasir 300 lembar, makanan siap saji 540 paket, lauk pauk 714 paket, dan makanan tambahan gizi 690 paket. []
SUMBER: OKEZONE