PERINTAH untuk berbuat baik kepada orang tua telah nyata tertuang dalam ayat-ayat suci Alquran dan juga pesan nabi SAW melalui hadis-hadisnya. Perintah ini tentunya juga mengandung larangan berbuat durhaka.
Perintah berbuat baik kepada orang tua disebut dengan birrul walidaini. Sedangkan perbuatan yang sebaliknya disebut uququl walidaini.
Birrul walidaini merupakan kewajiban. Balasannya adalah surga na’im (surga yang penuh kenikmatan). Sedangkan uququl walidaini terlarang. Jika dilakukan, akibatnya adalah siksa neraka.
BACA JUGA:Â 10 Azab Anak Durhaka pada Orangtua (1)
Uququl walidaini merupakan pintu neraka bagi anak yang durhaka. Setidaknya ada dua hal yang menjadikan uququl walidaini sebagai perbuatan yang menyebabkan siksaan amat berat bagi pelakunya, yakni anak durhaka.
Pertama, pintu uququl walidaini sejajar dengan pintu kemusyrikan
Allah SWT berfirman:
“Sembahlah Aku dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan, berbuat baiklah kepada orangtua.” (QS An Nissa: 36)
Perintah pertama dalam ayat tersebut merupakan hak ilahiyah, berkaitan dengan kewajiban manusia menyembah hanya kepada Allah (ketauhidan). Larangannya adalah berlaku syirik. Perbuatan syirik merupakan dosa besar.
Perintah kedua dalam ayat tersebut adalah perintah berbuat baik kepada orang tua. Ini merupakan yang paling utama bagi hak makhluk. Larangannya adalah durhaka. Maka, siapa yang durhaka, dia telah melakukan perbuatan dosa yang besar seperti halnya perbuatan syirik.
Hal ini juga ditegaskan dalam sebuah hadis.
Diriwayatkan dari Abdurrahman bin AbiBakroh dari ayahnya, berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian aku beritakan tentang dosa-dosa besar?” Kami menjawab “Tentu, ya Rasulullah.” Rasulullah SAW bersabda,”Dosa besar itu ialah, ‘Mempersekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua.’ Lalu beliau duduk bersandar dan kemudian melanjutkan perkataannya, ‘Ingatlah jangan sekali-kali berkata bohong dan bersaksi palsu… beliau tak berhenti berkata ini sehingga kami berharap beliau segera berhenti berkata.” (HR Bukhari dan Muslim)
Jadi, urutan dosa bear itu yang pertama adalah syirik dan yang kedua adalah uququl walidaini.
BACA JUGA:Â Anak yang Durhaka pada Orang Tua
Kedua, pintu uququl walidaini disandingkan dengan pintu kekufuran
Durhaka kepada orang tua sama artinya dengan tidak menyukuri nikmat Allah. Sebab, syukur mengharuskan seseorang menaati perintah sang Pemberi Nikmat.
Bukankah telah diketahui bahwa Allah yang memberi nikmat kepada segenap manusia telah memerintahkan mereka berbuat baik kepada kedua orang tuanya?
Maka, pantaslah jika anak durhaka dihadapkan pada azab yang pedih sebagaimana azab yang menimpa orang-orang yang kufur.
Allah SWT berfirman:
“…Jika kamu mengingkari nikmat (tidak bersyukur),maka (ingatlah) sesngguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QSIbrahim: 7)
Rasulullah SAW pun bersabda dalam hadisnya:
“Ada dua pintu azab yang disegerakan akibatnya di dunia, yaitu orang yang berbuat kezaliman an durhaka kepada orang tua.” (HR Al Hakim). []
Referensi: Keajaiban Doa dan Ridho ibu/Karya: Mutia Muthmainnah/Penerbit: Wahyu Media/Tahun: 2008