JAKARTA— Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi angkat bicara perihal pernyataan penceramah ustad Rahmat Baequni yang menyebut petugas KPPS meninggal karena diracun.
Pramono mengatakan, polisi harus menminta klarifikasi kepada URB atas pernyataannya tersebut.
“Bilang KPPS diracun untuk bungkam saksi kecurangan? Orang ini menyebar hoax dengan bungkus ceramah agama,” ujar Pramono, pada Rabu (19/6/2019).
“Di tiap TPS, ada 7 petugas KPPS. Jika 1 orang meninggal, maka 6 yang lain masih bisa bersaksi. Silakan Pak Polisi tanya orang ini baik-baik,” sambungnya.
Pramono menjelaskan, sudah ada 3 lembaga yang melakukan pendalaman soal meninggalnya petugas KPPS, yaitu Kementerian Kesehatan, Komnas HAM, dan Ombudsman.
Dalam laporan tiga lembaga itu, tidak ada yang menyebut racun sebagai penyebab kematian.
“Orang ini (RB) harus pertanggungjawabkan perbuatannya,” tandasnya.
BACA JUGA: https://www.islampos.com/ratusan-petugas-kpps-meninggal-mer-c-desak-kpu-hentikan-penghitungan-suara-147899/
Hingga kini polisi tengah menyelidiki video penceramah Rahmat Baequni yang menyebut anggota KPPS meninggal karena diracun. []
SUMBER: DETIKNEWS