MENURUT Sebagian ulama bahwa urutan kejadian pada hari kiamat adalah sebagai berikut:
Urutan Peristiwa pada Hari Kiamat yang Pertama: Pada saat manusia dibangkitkan dan bangkit dari kuburnya, mereka akan pergi ke padang masyhar, dan kemudian mereka akan berdiri dalam waktu yang lama di padang masyhar, yang membuat mereka dalam keadaan sangat susah dan haus, dan mereka akan merasakan ketakutan luar biasa di dalamnya; karena lamanya menunggu, dan menanti kepastian hisab mereka, dan apa yang akan Allah azza wa jalla putuskan (lakukan) terhadap mereka.
Urutan Peristiwa pada Hari Kiamat yang Kedua: Jika masa tinggalnya diperpanjang, Allah azza wa jalla pertama-tama akan memunculkan untuk Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam telaganya yang akan didatangi (umat), telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam akan menjadi pusat yang didatangi orang di hari kiamat, karena terasa semakin berat dan susah saat mereka berdiri di depan Tuhan semesta alam, pada hari yang lamanya lima puluh ribu tahun.
BACA JUGA: 5 Gambaran Hari Kiamat yang Diungkap Alquran
Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan mengikuti sunnah Nabi, tanpa mengubah, menambahkan dan menggantinya, maka dia akan diperlihatkan telaga Nabi dan diberi minum darinya. Dan sebagai tanda pertama bahwa dia akan selamat adalah dia akan diberi minum dari telaga Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, Kemudian setelah itu akan dikeluarkan untuk setiap Nabi telaganya masing-masing, dan orang-orang shaleh di antara para pengikutnya akan diberi minum dari telaga tersebut.
Urutan Peristiwa pada Hari Kiamat yang Ketiga: Kemudian orang-orang akan berdiri dalam waktu yang sangat lama, lalu datanglah syafaat yang agung – syafaat Nabi shallallhu ‘alaihi wasallam, yang memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, agar mensegerakan perhitungan bagi semua orang (umatnya). dalam hadis yang panjang dan terkenal disebutkan: mereka akan bertanya kepada Adam, lalu Nuh, lalu Ibrahim, dan seterusnya.
Kemudian mereka mendatangi Nabi Muhammad shallallhu ‘alaihi wasallam dan berkata, Wahai Muhammad! Dan mereka akan menjelaskan keadaannya kepadanya, memohon kepadanya untuk memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, untuk meringankan kesulitan orang-orang dengan memberikan mereka hisab yang cepat.
Setelah mereka bertanya kepadanya, Syafaatlah kami di hadapan Tuhanmu, Nabi Sallalahu’alaihi wa sallam bersabda: “Saya mampu untuk itu, saya mampu untuk itu.” Kemudian dia akan datang ke hadapan Arsy, lalu sujud dan memuji Allah Subhanahu wata’ala, dengan kata-kata pujian yang dengannya Allah Subhanahu wata’ala akan mengabulkannya. Kemudian akan dikatakan: “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu; mintalah, niscaya kamu akan diberi, dan bersyafaatlah, syafaatmu akan diterima.” Dan demikianlah syafaatnya yang besar (diberikan) agar hisab disegerakan.
Urutan Peristiwa pada Hari Kiamat yang Keempat: Setelah itu tiba waktunya pemeriksaan catatan semua amalan
Urutan Peristiwa pada Hari Kiamat yang Kelima: Setelah dibuka semua catatan maka selanjutnya adalah penghitungan amalan (hisab)
Urutan Peristiwa pada Hari Kiamat yang Keenam: Setelah hisab pertama, catatan-catatan amal akan bertebaran. Hisab yang pertama merupakan bagian dari pemeriksaan, karena didalamnya terjadi pengungkapan argumentasi dan alasan. Kemudian setelah itu catatan-catatan amal akan tersebar [kepada manusia]. Orang-orang dari golongan kanan akan menerima catatannya di tangan kanannya, dan orang-orang dari golongan kiri akan menerima catatannya di tangan kirinya. Kemudian akan dilakukan pembacaan buku catatan (kitab).
Urutan Peristiwa pada Hari Kiamat yang Ketujuh: Setelah pembacaan buku catatan: maka dilakukanlah kembali perhitungan (hisab) agar tidak ada ruang untuk berdalih dan menetapkan pembuktian dengan membacakan apa-apa yang termaktub dalam buku catatan.
Urutan Peristiwa pada Hari Kiamat yang kedelapan: Kemudian tahapan selanjutnya adalah penimbangan (mizan), maka akan ditimbang semua yang telah kami sebutkan (semua amalan yang ada dalam buku catatan).
BACA JUGA: Mengimani Hari Kiamat Ala Syaikh Ramadhan al-Buthi
Urutan Peristiwa pada Hari Kiamat yang Kesembilan: Setelah penimbangan (mizan), manusia akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan berpasangan (teman sejawat); berpasangan (teman sejawat) artinya masing-masing bentuk dengan bentuk-nya (kategori), kemudian akan didirikan panji-panji (panji para Nabi): ada panji Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, panji Nabi Ibrahim, panji Nabi Musa dan seterusnya, dan di bawah setiap panji-panji itu akan terdapat berbagai jenis orang, sesuai dengan kategorinya, masing-masing bentuk akan dikelompokan bersama dengan bentuk (kategori) yang sejenis.
Demikian juga Orang-orang dzalim dan kafir, mereka akan dikumpulkan berpasangan, artinya orang-orang yang serupa akan dikumpulkan dalam satu golongan yang sejenis, sebagaimana firman-Nya:
احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ * مِنْ دُونِ اللَّهِ
الصافات/22-23
“(Lalu, diperintahkan kepada para malaikat,) “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan apa yang dahulu mereka sembah. selain Allah. Lalu, tunjukkanlah kepada mereka jalan ke (neraka) Jahim.” As-saffat /22-23. []
SUMBER: ISLAMQA