MODEL internasional berdarah Thailand-Amerika Serikat, Aliza Kim mendapat hidayah dari Allah SWT dan akhirnya memeluk agama Islam. Dia bercerita bagaimana kisahnya yang penuh emosional hingga akhirnya memantapkan diri menjadi seorang muslimah.
Risiko jadi memilih menjadi mualaf, Aliza harus rela kehilangan pekerjaannya sebagai model internasional, karena sejumlah agen memecatnya. Tapi, Aliza tak patah semangat. Dia yakin bahwa Allah SWT akan memberikan rezeki yang lebih banyak dari sumber penghasilan yang berbeda.
Janji Allah itu pun dirasakannya, kini, menjadi sebagai muslim dirinya tak pernah kehabisan pekerjaan. Aliza kini sibuk sebagai publik figur, pembicara dan mengisi acara di media elektronik.
Aliza menceritakan pengalamannya menjadi seorang muslimah, “Pengalaman yang sangat emosional dan penuh gairah. Saat melakukan penelitian dan membaca tentang Islam, saya menemukan diri saya. Setiap kata saya baca dengan asik, hingga saya sempat tertidur dan terbangun dengan diri yang baru. Seiring bertambahnya pemahaman saya, saya mulai berubah dalam hati dan juga secara lahiriah.”
“Sebagai contoh, saya sering memakai jilbab, bahkan di luar kelas agama yang saya hadiri, dan proses berpikir saya untuk menganalisis dan mengatasi masalah dalam kehidupan mulai berubah. Juga saat saya lebih mengerti tentang Allah SWT sebagai Perencana Terbaik,” lanjut Aliza.
Aliza juga mengatakan, ia memiliki beberapa ketakutan dalam hal karir, “Apakah lingkungan sosial akan menerima saya ketika itu. Tetapi Allah SWT merawat saya. Setelah menyatakan syahadat, saya terkejut karena jumlah cinta untuk saya semakin tinggi, penerimaan dan dukungan yang dicurahkan oleh lingkungan untuk saya hingga di media sosial begitu fenomenal.”
“Saya juga memiliki banyak tantangan lain yang terjadi, ada beberapa ujian yang sangat sulit dari Allah dalam beberapa tahun pertama menjadi seorang muslimah. Tapi, secara umum saya dapat dengan jujur mengatakan bahwa ini adalah pengalaman yang indah. Saya merasa terhormat untuk menjadi seorang muslimah,” imbuh mantan model itu.
“Perubahan terbesar yang saya rasakan setelah menjadi seorang muslim mungkin adalah ketenangan pikiran melalui perkembangan menjadi seseorang yang tawakal. Bila kita tawakal (kepercayaan penuh pada Allah), kita menyadari bahwa setiap kesulitan juga merupakan berkah bagi kita,” tutupnya. []
Sumber: Merdeka