MALANG–Rokim (70), pensiunan TNI Angkatan Udara ditemukan tak bernyawa di atas makam istri dan anaknya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Mbiru, Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Sabtu (25/5/2019). Rokim meninggal diduga karena kelelahan usai mengecat dua makam tersebut.
Kasubag Humas Polres Malang AKP Ainun Djariyah mengatakan, kronologis bermula keterangan saksi Minto, warga setempat. Sekitar pukul 08.00 WIB, Minto mengaku melintas di kompleks pemakaman itu dan melihat korban sedang mengecat makam istri dan anaknya.
BACA JUGA: Ribuan Warga Antar Jenazah Ibunda Ustaz Abdul Somad ke Pemakaman
Lalu, Pukul 09.30 WIB, Minto yang kembali melintas di pemakaman itu melihat korban sedang duduk dan menundukkan kepala ke makam yang sedang dicatnya.
Minto kemudian curiga ketika kembali melintas pada Pukul 14.30 WIB dan melihat korban dalam posisi yang sama. Minto mendatangi korban dan mendapati sudah meninggal dunia.
“Saat saksi lewat jalan yang dilewatinya tadi sekitar pukul 14.30 WIB korban posisinya masih seperti saat dilihat terakhir oleh saksi, saksi curiga dan langsung mendatangi korban, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal,” kata Ainun melalui keterangan tertulisnya, Ahad (26/5/2019).
Minto pun langsung memanggil Slamet Santoso yang juga warga setempat untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Singosari.
Ainun mengatakan, berdasarkan olah TKP tidak ada jejak kekerasan pada tubuh korban.
“Setelah dilakukan olah TKP dan pengecekan oleh bidan Desa Gunungrejo tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban,” jelasnya.
BACA JUGA: Kuburkan 2 Jenazah dalam 1 Makam, Bolehkah?
Menurutnya, korban yang merupakan warga Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang itu sedang menderita penyakit jantung dan komplikasi. Diduga, korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya itu. Korban juga diduga masih dalam kondisi shock usai ditinggal anaknya meninggal, awal Mei lalu.
“Diduga penyakit yang diderita korban kambuh pada saat mengecat batu nisan anak perempuan korban yang bernama Etik Priastuti,” ujarnya. []
SUMBER: SUARA