Pasca insiden pembakaran bendera yang dianggap milik HTI beberapa waktu lalu, ulama seluruh Garut dan pimpinan organisasi massa (ormas) di kabupaten Garut, Jawa Barat bersatu menyatakan sikap. Mereka ingin menciptakan kondisi yang aman, tentram di kabupaten Garut.
Mahyar Suara, perwakilan ulama dan ormas Islam di Kabupaten Garut mengatakan, dalam pertemuan tersebut, ada beberapa poin penting yang sudah disepakati guna meredakan keadaan.
“Intinya adalah silaturahmi agar kembali aman,” ujarnya.
BACA JUGA:Â Polri Pertanyakan Maksud Aksi Bela Tauhid 211
Kegiatan silaturahim yang digagas Kapolres Garut, kemudian Dandim, Kejari serta Pemda Garut ini menghasilkan lima poin kesepakatan:
Pertama, sepakat untuk menjaga suasana kedamaian serta berupaya untuk meredam situasi agar tidak terus berkembang ke arah yang tidak diinginkan.
Kedua, sepakat untuk tidak membawa permasalahan pembakaran bendera di kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut ke arah politik.
Ketiga, para ulama dan pimpinan ormas di Garut telah bermusyawarah dan sepakat untuk menjaga kondusifitas di kabupaten Garut.
Keempat, menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus pembakaran bendera tersebut kepada pihak kepolisian untuk diproses sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku.
Kelima, sepakat untuk meningkatkan tali silaturahmi di antara ormas Islam di Garut serta wajib menjungjung tinggi kalimat tauhid dan menjaga keuntuhan NKRI.
BACA JUGA:Â Kalimat Tauhid, Kunci Kebahagiaan
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, usai kegiatan itu, lembaganya berencana kembali mengumpulkan seluruh jamaah ormas islam untuk melaksanakan doa bersama.
Sebelumnya terjadi insiden pembakaran bendera yang diklaim milik HTI pada saat Hari Santri Nasional (HSN) ya ke -3 pada 22 Oktober lalu. Kasus ini kemudian berbuntut panjang.
Masyarakat muslim tanah air mengutuk pembakaran bendera itu yang mereka klaim sebagai bendera tauhid tersebut. Beruntung respon cepat dan tangkap yang dilakukan polisi dan TNI, mampu meredam situasi yang ada. Hingga akhirnya, Garut sudah kembali kondusif seperti semula. []
SUMBER: TRIBUNNEWS