MABES TNI memastikan empat anggota yang sempat hilang kontak pasca terlibat adu tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan, telah kembali ke satuannya masing-masing.
Kepala Staff Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan menyebut mereka yang telah kembali masih membawa persenjataan lengkap. Ia memastikan keempat anggota itu kembali dalam kondisi sehat.
“Tadi siang sudah kembali empat orang, lengkap dengan senjata. Jadi tidak benar klaim KKB bahwa mereka menyita sembilan pucuk senjata,” ujar Bambang kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4).
BACA JUGA:Â Detik-detik Anggota TNI-Istri Meninggal Usai Tertabrak Mobil Anak Sendiri
Kendati demikian, ia menyebut masih ada lima anggota TNI yang sedang dicari karena belum terkonfirmasi keberadaannya. Kelimanya, kata Bambang, merupakan anggota Satgas Yonif R 321/GT dan anggota Kopassus.
“Sekarang tinggal lima orang sedang kita lakukan pencarian. Kita belum bisa memastikan (kondisi lima anggota). Tetapi kalau lihat kasus sebelumnya yang empat orang yang sudah kembali itu, kan kemarin dispekulasikan bahwa mungkin yang empat sudah (tewas), tapi ternyata tidak,” tuturnya.
Bambang pun menegaskan hingga Senin (17/4) siang hanya ada satu anggota yang terkonfirmasi meninggal dunia usai diserang KKB, yaitu Pratu Miftahul Arifin, pada Sabtu (15/4).
BACA JUGA:Â 2 TNI Gugur di Papua, Salah Satunya Diserang Usai Shalat Subuh
Anggota Satgas Yonif R 321/GT itu tewas dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB. Namun, jenazah Miftahul Arifin belum berhasil dievakuasi karena kendala cuaca dan medan.
“Karena memang pertama di sana cuacanya tidak menentu, kadang-kadang satu hari hanya dua jam cerah abis itu tertutup kabut. Jadi untuk pengambilan jenazah, helikopter kita tidak bisa langsung merapat, karena memang di samping cuaca kan medannya bukan medan datar,” katanya.
Pada Senin, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memimpin rapat evaluasi Operasi SAR Pilot Susi Air. Yudo terbang langsung ke Bandara Moses Kilangin Timika. []
SUMBER: CNN