INDIA–Sebanyak 93 pekerja dilaporkan tewas dan sekira 200 dirawat di rumah sakit di India timur usia menenggak miras oplosan. Keterangan ini disampaikan pejabat India pada Sabtu (23/2/2019) dan merupakan kasus baru terkait tewasnya peminum miras oplosan.
Kematian di negara bagian Assam terjadi kurang dari dua minggu setelah miras oplosan menewaskan sekitar 100 orang di negara bagian utara Uttar Pradesh dan Uttarakhand.
“Jumlah yang meninggal (di distrik) kini telah meningkat menjadi 58, dan 75 orang lainnya sedang menjalani perawatan di rumah sakit setempat,” kata Dhiren Hazarika, wakil komisaris distrik Golaghat di Assam kepada AFP.
BACA JUGA: Pakistan Serukan RS ‘Bersiap-siap’ Jika Terjadi Perang dengan India
Seorang pejabat lain dari distrik tetangga Jorhat mengatakan bahwa 35 orang telah meninggal di sana setelah minum miras oplosan.
Hazarika mengatakan orang-orang mulai jatuh sakit setelah minum miras oplosan pada Kamis (21/2/2019) malam, pekan lalu.
Banyak perempuan menjadi korban. Mayoritas mereka bekerja di perkebunan teh lokal di wilayah tersebut. Korban tewas bisa meningkat lebih lanjut karena kedua pejabat mengatakan beberapa korban berada dalam kondisi kritis.
“Orang-orang datang ke rumah sakit dengan muntah parah, nyeri dada yang ekstrem dan sesak napas,” kata dokter Ratul Bordoloi, direktur persatuan departemen kesehatan Golaghat.
Terkait kasus ini, PM Assam Sarbananda Sonowal telah memerintahkan penyelidikan.
Polisi negara bagian mengatakan telah menangkap satu penjual miras oplosan. Selain itu pihak berwenang mengatakan dua pejabat departemen cukai ditangguhkan karena gagal mengambil tindakan pencegahan yang memadai atas penjualan alkohol.
Menteri Kesehatan Assam Himanta Biswa Sarma mengatakan bahwa otoritas negara telah mengumpulkan “setidaknya 80” kematian di distrik-distrik itu. “Tetapi terlepas dari ini, beberapa orang meninggal di luar rumah sakit,” tambahnya.
BACA JUGA: India-Pakistan Bersitegang Rebutan Kashmir, Kenapa Dunia harus Khawatir?
“Saya juga bertemu dengan anggota keluarga dan kerabat dan memastikan mereka bahwa para pelaku tidak akan selamat,” kata Sarma dalam komentarnya di Twitter.
Beberapa laporan media, mengutip sumber anonim, mengatakan bahwa lebih dari 100 orang telah meninggal dan jumlah pastinya masih diverifikasi oleh pihak berwenang.
Miras oplosan dijual dengan murah dan dibuat secara lokal sudah umum di beberapa daerah pedesaan India. Produsen miras kerap menambahkan metanol – suatu bentuk alkohol yang sangat beracun yang kadang-kadang digunakan sebagai anti beku – ke produk mereka untuk meningkatkan kekuatannya.
Jika tertelan dalam jumlah besar, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati dan kematian.
Ratusan orang miskin di India umumnya meninggal setiap tahun karena miras oplosan, yang biasanya dijual hanya beberapa sen sebotol. []
SUMBER: ALARABIYA