PUASA merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang sudah baligh. Namun, untuk membiasakan kewajiban puasa, tak sedikit keluarga muslim yang menerapkan puasa untuk anaknya sejak usia dini. Mulai dari menerapkan puasa setengah hari sampai puasa satu hari penuh.
Kalau begitu,pada usia berapa tahun anak sebaiknya mulai diajarkan berpuasa?
Untuk menilai apakah anak sudah mampu menjalankan ibadah puasa atau belum, terlebih dahulu perlu diketahui soal pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri.
BACA JUGA: Bolehkah Anak Puasa Setengah Hari untuk Latihan?
Jika anak memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang normal, meminta anak untuk menjalankan ibadah puasa tidak lah menjadi masalah.
Usia anak untuk mampu mulai berpuasa tampaknya bervariasi tergantung kemampuan individu masing-masing. Ada baiknya konsultasikan dengan dokter sebelum meminta anak untuk berpuasa. Sebab, pada masa pertumbuhannya, anak sangat membutuhkan zat gizi yang cukup. Jika asupan anak berkurang pada masa ini, mungkin saja pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu.
Oleh karena itu, jika anak berpuasa, usahakan tidak sampai mengurangi jumlah asupan yang harus diberikan kepada anak. Anak bisa diajarkan puasa secara bertahap, mulai dari puasa setengah hari hingga puasa sehari penuh agar anak tidak terkejut menerima perubahan.
BACA JUGA: Puasa Anak Kecil Di Bulan Ramadhan, Bagaimana Hukumnya?
Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pada anak yang sedang berpuasa, sebaiknya pastikan asupan makanan ini.
Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein
Karbohidrat kompleks membantu anak tidak cepat merasa lapar karena karbohidrat tersebut melepaskan energi secara perlahan. Sedangkan protein dibutuhkan anak untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sebaiknya makanan untuk anak saat sahur adalah telur, keju, roti gandum, dan sayuran. Jangan lupa untuk tambahkan buah dan sayuran dalam menu berbuka dan sahur sebagai sumber vitamin dan mineral.
Hindari makan makanan manis saat sahur
Makanan yang mengandung gula sederhana dapat meningkatkan kadar gula darah secara alami. Hal ini dapat menyebabkan lapar dan cepat lelah karena kadar gula darah dapat turun dengan cepat. Namun, pilihlah makanan yang mengandung gula sederhana saat berbuka puasa, seperti kurma dan jus buah. Gula sederhana ini membantu mengisi kembali cadangan energi tubuh setelah lama berpuasa.
Minum banyak air
Minum banyak air sangat diperlukan saat sahur dan buka puasa. Minum air yang cukup menjaga tubuh anak terhidrasi dengan baik, sehingga tidak mengalami dehidrasi saat menjalankan puasa dalam waktu yang panjang.
Hindari minuman yang berkafein
Sebaiknya beri anak air putih alih-alih memberinya minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan soda. Kafein merangsang tubuh untuk mengeluarkan cairan lebih banyak sehingga tubuh memerlukan cairan yang lebih banyak untuk menggantinya.
Hindari makanan berminyak dan yang digoreng
Makanan berminyak dan yang digoreng berbahaya bagi tubuh anak. Perut anak lebih sensitif dibandingkan dengan perut orang dewasa. Menghindari makanan ini dapat mencegah anak mengalami sakit perut dan muntah selama puasa.
Selain itu, agar puasa anak berjalan lancar, tanamka lah kebiasaan makan makanan sehat. []
SUMBER: HELLO SEHAT