PALESTINA—Kepala keuskupan Ortodox Romawi dari Yerusalem Atallah Hanna mengatakan bahwa tekanan AS baru-baru ini terhadap rakyat Palestina ditujukan untuk melikuidasi Palestina melalui ‘Deal of century.’
Selama pertemuan dengan tokoh-tokoh Yerusalem, Hanna mengecam presiden AS atas rencananya untuk menjatuhkan hak para pengungsi Palestina untuk kembali.
BACA JUGA: Mufti Palestina Serukan Boikot Semua Negara yang Akui Yerusalem Ibu Kota Israel
Setelah 25 tahun berlalu sejak dimulainya “perundingan tidak masuk akal” (Oslo Accords), Hanna menambahkan, warga Palestina sekarang lebih dewasa dan sadar akan konspirasi yang diplot terhadap perjuangan mereka.
“Presiden AS dan sekutunya bukan orang-orang yang memutuskan nasib rakyat Palestina, dan tidak ada kekuatan di dunia yang dapat menghapus Palestina dari peta,” tegasnya.
BACA JUGA: Sebelum Palestina, Yahudi Sempat Incar Uganda dan Argentina sebagai Tanah Air
Hanna menegaskan bahwa warga Palestina tidak akan pernah menyerahkan hak mereka, yang paling penting hak mereka untuk kembali, dan tidak akan pernah membiarkan proyek yang mencurigakan, seperti ‘Deal of century’ berlanjut.
Ditegaskannya, rakyat Palestina komitmen merebut hak dan negeri mereka dengan al-Quds sebagai ibukota, hak kepulangan bersifat tetap dan tak gugur dengan berlalunya waktu. Semua upaya yang hendak menghapus hak kembali dan persoalan Palestina, serta pencaplokan kota al-Quds akan dilawan dengan segenap kekuatan yang kami miliki, pungkasnya. []
SUMBER: PIC