Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ustad, betulkan mandi junub tanpa menggunakan sabun dan shampoo?
DN
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pada prinsipnya wajib mandi besar/junub disebabkan junub mimpi basah, keluar mani, dan senggama dengan tujuan untuk membersihkan diri dari segala jenis kotoran hal-hal tersebut. Secara umum para ahli fiqih memberikan panduan tata cara mandi wajib dimulai dengan mengucapkan bismillah, dan berniat untuk menghilangkan hadast besar, membersihkan kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian bercebok, membersihkan kemaluannya, dan kotoran yang ada di sekitarnya.
Terkait dengan memakai shampoo atau tidak maka hal ini tidak merupakan keharusan, seperti riwayat seorang wanita tidak harus melepas jalinan atau kepangan rambutnya cara mandi wajib. “Ya Rasulullah, aku adalah wanita yang sangat kuat kepangan/jalinan rambutku, apakah aku harus melepaskannya saat mandi janabah?”
Beliau menjawab: “Tidak perlu, namun cukup bagimu untuk menuangkan air tiga tuangan ke atas kepalamu, kemudian engkau curahkan air ke tubuhmu, maka engkau suci.” HR. Muslim no. 330.
Berwudhu seperti halnya orang yang berwudhu hendak shalat, kecuali kedua kakinya. Namun boleh membersikan kedua kakinya ketika berwudhu atau mengakhirkannya sampa selesai mandi. Mencelupkan kedua telapak tangannya ke dalam air, lalu menyela-nyela pangkal rambut kepalanya dengan kedua telapak tangannya itu kemudian membersihkan kepalanya dan kedua telinganya tiga kali dengan tiga cidukan.
Namun kalau pun memakai shampoo lebih membersihkan kotoran-kotoran maka itu lebih baik. Wallahu ‘alam bissawab. []
Rubrik KONSULTASI di Islampos diasuh oleh Dr. Yusep Solihudien M.Ag, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Purwakarta. Silakan kirim pertanyaan Anda ke alamat redaksi: islampos@gmail.com atau yusepsolehudien@yahoo.co.id. Ust. Yusep bisa pula dihubungi lewat akun facebook: Yusep Solihudien