PERISTIWA yang menimpa Utsman bin Affan adalah tragedi yang memilukan. Mengapa Utsman tidak melawan para pemberontak? Padahal posisinya sebagai khalifah sudah lebih dari cukup untuk melakukan itu. Apalagi putra para sahabat pun sudah bersiaga menjaga tempat tinggal Utsman.
Tetapi Utsman tetap pada pendiriannya. Tidak bersedia melawan. Mengapa?
Mari kita sejenak kembali pada waktu ketika Rasulullah ï·º masih hidup. Setidaknya ada tiga riwayat berita masa depan yang pernah diisyaratkan Rasulullah tentang takdir Utsman bin Affan.
1 Peristiwa di bukit Uhud
Pertama peristiwa di bukit Uhud ketika Rasulullah berkata, “Tenanglah wahai Uhud. Sesungguhnya yang di atasmu adalah Nabi, as Shiddiq, dan dua orang yang syahid.”
BACA JUGA:Â Mengagumkan, Begini Sistem Distribusi Zakat Utsman bin Affan
2 Kabar gembira dan nahas
Lalu riwayat Abu Musa al Asy’ari, ketika Utsman minta izin ikut berendam di sumur Arais, Rasulullah berkata kepada Abu Musa, “Ijinkan dia masuk, dan beri kabar gembira dia dengan surga dengan nasib yang menimpanya.”
Maka Abu Musa menyampaikan kepada Utsman, “Masuklah, Rasulullah memberimu kabar gembira surga dengan peristiwa nahas yang akan menimpamu.”
Kemudian Ustman menjawab, “Ya Allah, berilah aku kesabaran.”
3 Pemanggilan Utsman bin Affan
Ketiga, Rasulullah pernah meminta Aisyah, “Panggilkan kepadaku beberapa sahabatku,” sabdanya.
Aisyah bertanya, “Abu Bakar?”
“Tidak,” jawab Sang Nabi.
“Umar?”
“Tidak.”
“Atau putra pamanmu, Ali?”
“Tidak.”
Kemudian Aisyah kembali bertanya, “Apakah Utsman?”
“Ya,” kata beliau.
Maka, hadirlah Utsman. Sang Nabi memberi isyarat kepada Aisyah untuk menyingkir sedikit. Ustman duduk di sebelah kiri Rasulullah, dan raut muka Utsman menjadi berubah.
BACA JUGA:Â Pidato Utsman bin Affan saat Jadi Khalifah
Mengapa raut muka Utsman berubah?
Kita kembali pada situasi genting, di mana kediaman Utsman dikepung oleh para pemberontak. Saat Ustman dikepung, ia ditanya, “Mengapa engkau tidak memerangi mereka?”
Maka Utsman teringat pertemuan bertahun-tahun lampau bersama Rasulullah. Sudah puluhan tahun Utsman menjalani hari-hari dalam kehidupannha, menunggu-nunggu dengan sabar datangnya peristiwa yang pernah dikatakan Rasulullah, saat itulah Utsman teringat kemudian menjawab, “Tidak, sesungguhnya Rasulullah telah menjanjikan sesuatu kepadaku dan aku akan sabar menerimanya.”
Sejatinya Utsman mampu melawan pemberontak. Sangat mampu. Tetapi Utsman lebih memilih Allah dan janji yang telah Rasulullah katakan. Masya Allah. []
Oleh: H. Deden Gumilang MN, M.Hum
(Dosen Sejarah Peradaban Islam STIABI Riyadul ‘Ulum Tasikmalaya)
Referensi:
Said Hawwa, Ar Rasul
Khalid Muhammad Khalid, Biografi Khalifah Rasulullah
Ali Muhammad Ash Shallabi, Biografi Utsman bin Affan