KETIKA Utsman bin Madz’un melihat gangguan dan siksaan yang diderita sahabat-sahabat Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam, sedangkan ia sendiri selama 24 jam berada dalam jaminan keamanan Al-Walid bin Al-Mughirah, ia berkata, “Demi Allah, keberadaanku selama 24 jam dalam keadaan aman di bawah perlindungan salah seorang musyrik, sedang sahabat-sahabatku dan orang-orang yang memiliki keyakinan yang sama denganku mendapatkan ujian di jalan Allah yang menimpaku adalah suatu penyesalan tersendiri dalam diriku.”
Kemudian Utsman bin Madz’un pergi menemui Al-Walid bin Al-Mughirah dan berkata kepadanya, “Wahai Abu Abdu Syams, engkau telah menepati semua hak perlindungan namun kini aku serahkan kembali perlindungan itu kepadamu.”
Al-Walid bin Al-Mughirah berkata, “Mengapa demikian wahai keponakanku? Apakah ada seseorang dari kaumku yang menyakitimu?”
BACA JUGA: Orang Quraisy Meremehkan Sahabat Rasulullah yang Lemah
Utsman bin Madz’un berkata, “Sama sekali tidak! Aku hanya merasa tentram dengan perlindungan Allah dan tidak ingin perlindungan dari selain Dia.”
Al-Walid bin Al-Mughirah berkata, “Kalau begitu, mari kita pergi ke masjid haram lalu kau kembalikan perlindunganku kepadaku secara di depan umum, sebagaimana aku melindungimu di depan khalayak ramai.”
Kemudian Utsman bin Madz’un dan Al-Walid bin Al-Mughirah berjalan bersama hingga tiba di masjid.
Al-Walid bin Al-Mughirah berkata, “lni Utsman, ia datang ke tempat ini untuk mengembalikan perlindunganku kepadaku.”
Utsman bin Madz’un berkata, “Apa yang dikatakan Al-Walid bin Al-Mughirah itu sungguh benar. Sungguh, dia telah menepati hak perlindungan dan ia orang yang memberi perlindungan dengan penuh kemuliaan. Namun aku tidak suka mencari perlindungan dari selain Allah. Sekarang aku kembalikan perlindungannya kepadanya.”
Usai mengumumkan hal itu, Utsman bin Madz’un pergi dan ketika itu, Labid bin Rabi’ah bin Malik bin Ja’far bin Kilab duduk mengobrol bersama orang-orang Quraisy. Ia sedang membacakan syair kepada mereka, kemudian Utsman bin Madz’un duduk bersama mereka.
Labid berkata,
Ketahuilah, hanya Allah lah yang Haq dan segala sesuatu selain Allah itu batil
Utsman bin Madz’un berkata, “Engkau berkata benar.”
Labid melanjutkan ,
Dan setiap nikmat itu pastilah binasa
Utsman bin Madz’un berkata, “Kalau yang ini engkau dusta. Kenikmatan surga tidak akan pernah binasa.”
Labid bin Rabi’ah berkata, “Wahai orang-orang Quraisy, demi Allah teman ngobrol kalian belum pernah disakiti. Sejak kapan kejadian seperti ini menimpa kalian?”
Salah seorang dari hadirin berkata, “Sesungguhnya orang bodoh ini (maksudnya Utsman bin Madz’un) bersama orang-orang bodoh seperti dia telah keluar dari agama kami. Oleh karena itu, engkau jangan sekali-kali terprovokasi dengan ucapannya.”
Utsman bin Madz’un membalas ucapan orang tersebut hingga sengketa semakin besar.
Orang tersebut berdiri ke arah Utsman bin Madz’un kemudian memukul matanya hingga luka memar. Al-Walid bin Al-Mughirah yang berada tidak jauh dari tempat kejadian melihat peristiwa itu dengan jelas apa yang dialami Utsman bin Madz’un, kemudian ia berkata, “Demi Allah, wahai keponakanku, sesungguhnya dirimu belum pernah mengalami derita sebagaimana apa yang engkau alami saat ini, selama engkau berada dalam perlindungan yang kokoh.”
BACA JUGA: Sahabat yang Menangis karena Takut Suaranya Lebih Tinggi dari Nabi
Utsman bin Madz’un berkata, “Sesungguhnya diriku sangat empati dengan apa yang diderita saudaranya yang lain di jalan Allah. Demi Allah, aku berada dalam perlindungan Dzat yang lebih tangguh dan lebih hebat darimu, wahai Abu Abdu Syams.”
Al-Walid bin Al-Mughirah berkata kepada Utsman bin Madz’un, “Kemarilah wahai keponakanku, jika engkau ingin seperti dulu lagi, maka ambillah kembali perlindunganmu.”
Utsman bin Madz’un menjawab, “Tidak!!” []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media