LEBIH dari 3,35 miliar dosis vaksin virus Corona telah diberikan di seluruh dunia, demikian menurut Our World in Data, situs web pelacakan yang berafiliasi dengan Universitas Oxford, pada hari Jumat pekan lalu (9 Juli 2021).
China berada di barisan terdepan dalam penghitungan global dengan lebih dari 1,35 miliar suntikan vaksin virus Corona ini, diikuti oleh India dengan jumlah 368,99 juta.
BACA JUGA: Negara Ini Beri Hadiah Mobil untuk Warganya yang Mau Divaksin
Daftar ini berlanjut dengan sebagian besar negara Barat, dengan AS telah memberikan 332,35 juta vaksin, Brasil 111,48 juta, Inggris 79,80 juta, Jerman 79,73 juta, dan Prancis 57,82 juta.
Turki berada di peringkat kedelapan dalam daftar ini dengan lebih dari 56,87 juta dosis yang diberikan, diikuti oleh Italia, Jepang, Indonesia, dan Meksiko.
Negara dengan dosis paling banyak diberikan adalah Uni Emirat Arab (UEA), dengan 159,71 dosis per 100 orang.
BACA JUGA: Palestina Terima 100.000 Dosis Vaksin Sinopharm dari Cina
Mengikuti UEA adalah negara-negara kepulauan Malta dengan 157,82 dosis per 100 orang dan Seychelles dengan 141,98, Islandia 132,18, San Marino 131,59, Bahrain 127,73, Israel 125,95, Chili dengan 123,17, Uruguay 122,12, Mongolia 118,6, Inggris 117,55, Qatar 116,94, dan Kanada dengan 109,46.
https://www.youtube.com/watch?v=eYvCXsBme3w&t=39s
Sebagian besar vaksin COVID-19 diberikan dalam dua dosis, sehingga jumlah suntikan yang diberikan tidak sama dengan jumlah individu yang divaksinasi secara lengkap.
Menurut Universitas Johns Hopkins AS, sejak Desember 2019, pandemi telah merenggut lebih dari 4,01 juta jiwa di seluruh dunia, dengan lebih dari 185,66 juta kasus dilaporkan di seluruh dunia.
Cara Kerja Vaksin COVID-19
Vaksin COVID-19 membantu tubuh kita mengembangkan kekebalan terhadap virus penyebab COVID-19 tanpa kita harus terkena penyakit tersebut.
Vaksin covid
Berbagai jenis vaksin bekerja dengan cara yang berbeda untuk menawarkan perlindungan. Tetapi dengan semua jenis vaksin, tubuh dibiarkan dengan persediaan “memori” T-limfosit serta B-limfosit yang akan mengingat bagaimana melawan virus itu di masa depan.
Biasanya diperlukan beberapa minggu setelah vaksinasi bagi tubuh untuk memproduksi limfosit T dan limfosit B.
BACA JUGA: Direkomendasikan dr Zaidul Akbar, Ini 5 Bahan Herbal untuk Bentengi Diri dari Covid-19
Oleh karena itu, ada kemungkinan seseorang dapat terinfeksi virus penyebab COVID-19 sesaat sebelum atau setelah vaksinasi dan kemudian jatuh sakit karena vaksin tidak memiliki cukup waktu untuk memberikan perlindungan.
Terkadang setelah vaksinasi, proses pembentukan kekebalan dapat menimbulkan gejala, seperti demam. Gejala-gejala ini normal dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang membangun kekebalan. []
SUMBER: WORLD BULLETIN | CDC.GOV