NAMA saya Nicole, Saya berasal dari Dallas. Saya masuk Islam pada Mei 2007. Saya awalnya seorang Kristen Baptis.
Agama Baptis baik. Saya pergi ke gereja, dan saya mengikuti ritual keagamaan. Tapi saya mengalami fase kehidupan di mana saya tidak tahu kebenaran tentang banyak hal, seperti, Apakah benar-benar ada Surga? Apakah benar-benar ada neraka? Apa yang akan terjadi? Apa yang akan saya katakan kepada Allah ketika saya melihat-Nya?. Semua pertanyaan ini terlintas dalam pikiran saya.
Saya melakukan semua hal, seperti biasa orang Amerika lakukan. Saya seorang Fotografer di klub malam. Akan ada banyak hal di dalam hidup yang saya lalui tanpa menyertai Allah dan saya butuh sesuatu untuk mengubah itu semua.
Mencari Kebenaran
Teman-teman mengatakan kepada saya ada beberapa kajian di Youtube tentang apa yang saya tanyakan selama ini. Saya mulai download, menonton dan mendengarkan semua video, dan ternyata isi video itu tentang Islam. Saya menjadi kecanduan menonton video itu, dan sepertinya saya akan kuat menonton video itu sampai jam 5 dini hari. Saya menonton tentang Mahasiswa Amerika yang telah masuk Islam dan jalan hidup mereka setelah itu.
Tampaknya semua orang mengatakan hal yang sama seperti apa yang saya alami dan saya rasakan. Jadi saya merasa bisa berhubungan dengan hal itu. Seperti halnya orang-orang ini, mereka sebelumnya adalah orang Kristen, mereka juga menghadapi semua hal yang saya rasakan sekarang, dan mereka menemukan sesuatu yang memberikan jawaban. Hal itu juga yang saya inginkan. Akan tetapi, saya tidak hanya ingin seseorang memberitahu kepada saya tentang apa yang harus saya percayai. Saya ingin mengetahuinya sendiri mengapa semua itu bisa mempengaruhi hidup saya, dan bagaimana saya bisa memasukkannya ke dalam hidup saya.
Putuskan Menjadi Muslim
Jadi saya menemukan sesuatu di dalam Islam, untuk itu saya belajar sendiri di rumah sementara waktu sebelum saya benar-benar pergi belajar ke masjid. Semakin banyak buku-buku dan segala sesuatu tentang islam yang saya pelajari. jadi ketika saya mengucapkan dua kalimat Syahadat, saya yakin bahwa saya tidak akan pernah kembali. Oleh karena itu, saya mengubah segalannya di dalam hidup saya, seperti, teman-teman, pakaian, pekerjaan, dan semuanya. Itu tidak sulit, karena saya sudah mengerti itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Saya bersyukur kepada Tuhan, karena telah diberi kesempatan untuk menjadi seorang Muslim.
Orang Tua Mengerti Dengan Keputusan Yang Saya Ambil
Sangat sullit bagi saya untuk membuat orang tua terbiasa dengan keadaaan saya sebagai seorang muslim. Sebelum saya memeluk islam, saya pernah mengatakan kepada ibu bahwa saya sedang belajar Islam dan tertarik dengan apa yang ada di dalamnya. Saat itu ibu saya tidak menanggapinya dengan serius, karena menurutnya aku hanya sekedar tertarik terhadap Islam. Akan tetapi ketika saya bilang bahwa saya sudah menjadi Muslim, ia baru menyadari bahwa saya serius tentang hal itu.
Tapi satu hal yang baik , bahwa Ibu memperhatikan proses ketika saya memutuskan menjadi Muslim. Dia melihat saya berpakaian berbeda, dan dia melihat saya berhenti dengan semua hal yang haram. Kemudian dia menyadari bahwa ketika saya masuk Islam saya lebih dekat dengan Tuhan dan itulah yang membuatnya bahagia.
Hati Membawa Saya Menjadi Muslim
Tidak ada alasan, tidak ada sama sekali, karena saya melakukan ini untuk diri saya sendiri. Saya pergi dan mempelajari semua ini sendiri. Jadi saya tidak bisa mengatakan itu karena pria atau karena hal lain. Saya tahu ada beberapa gadis yang melakukan perpindahan agama karena ingin menikah dengan salah seorang pria yang mereka sukai. Tapi bagi saya, saya melakukan hal ini karena hati saya meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar dan baik, karena itu saya merasa iman dan memutuskan untuk memakai Hijab dan segala sesuatu yang sesuai dengan ajaran Islam.
Menulis Blog, Mendapat Respon Baik dari Lingkungan
Saya memiliki banyak teman dari kehidupan saya sebelumnya. Mereka selalu pergi ke klub dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam. Mereka selalu melihat saya menjadi seseorang yang kurang baik, karena saya tidak lagi pergi ke klub dan saya tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Ketika saya berbicara kepada mereka tentang apa yang saya lakukan dengan kehidupan saya yang baru, mereka agak merasa seperti “Wow! Dia pindah dengan hidupnya dan kami masih melakukan hal yang sama,”.
Saya menulis blog secara online tentang perubahan hidup saya, untuk mengundang. Banyak yang mengomentari bahwa mereka menangis ketika mereka membacanya. Mereka merasa seperti saya, mereka menilai hidup mereka dan berpikir “Saya perlu membuat perubahan juga”.
Alhamdulillah, semakin saya berbicara dengan orang tentang apa yang saya alami, semakin banyak dari mereka yang berpikir “aku bisa melakukannya juga”. Teman-teman saya juga bereaksi seperti itu dan mereka menghormati keputusan yang saya buat.
Hijab Bukan Halangan
Saya berhenti bekerja di klub sebagai Fotografer. Jadi, saya harus mencari pekerjaan yang berbeda, di daerah yang berbeda juga. Ketika saya mulai memakai jilbab, saya melihat beberapa perubahan. Saya lebih sering melakuan wawancara pekerjaan dari biasanya. Dan Alhamdulillah saya sejauh ini belum benar-benar memiliki masalah karena hal ini. []
REDAKTUR: ARI ASYARI | SUMBER: ONSISLAM