BARU-baru ini viral pernikahan beda usia, antara Mbah Mbah Gambreng (65) dan Ardi Waras (25). Mereka diketahui menikah secara siri pada 5 Juni 2020 lalu. Pernikahan pasangan ini disebut sebagai ‘Pernikahan Fenomenal 2020’.
Pasalnya nenek berusia 65 tahun bernama Tri Sutiyem atau lebih dikenal di desanya sebagai Mbah Gambreng, warga Unit 7 Blok E Desa Bumiharjo kecamatan Lempuing, OKI, itu menikah dengan seorang pemuda bernama Ardi Waras warga Desa Cahaya Makmur Kecamatan Lempuing yang baru berusia 24 tahun. Lebih menghebohkan lagi ternyata mempelai pria Ardi Waras adalah anak angkat Mbah Gambreng sendiri.
BACA JUGA: Begini Alasan Pria Menikahi Wanita yang Lebih Tua Darinya
Kabar pernikahan Mbah gambreng yang viral tersebut akhirnya sampai ke telinga pemilik usaha WO Dyalova Gallery.
“Ya itu mas, kemaren kan kami sempat dengar ya berita akad beliau, dan sedikit nggak percaya. Berhubung lokasinya nggak jauh jadi kami coba kesana untuk memastikan,” ucap owner WO Dyalova Gallery, Dian, seperti dikutip dari Trubunnews, Rabu (10/6/2020).
“Dan ternyata benar bahwa Mbah Gambreng sudah menikah dengan anak angkatnya Ardi Waras tanggal 5 Juni kemaren,” lanjutnya.
Setelah mengetahui dan melihat interaksi kedua mempelai secara langsung, Dian pun mengapresiasi keharmonisan pasangan tersebut. Ia kemudian memberikan hadiah paket pernikahan kepada kedua mempelai dan membagikan momen bahagia itu di Facebooknya.
Dian mengatakan, dirinya memberikan hadiah paket pernikahan senilai Rp 4 juta berupa fotografi dan video shooting perkawinan, make up pengantin, gaun pengantin, dekorasi rumah dan hyena wedding.
Kebaikan yang dilakukan Dian rupanya karena tergugah oleh kebaikan Mbah Gambreng.
“Kami memberi bantuan kepada Mbah Gambreng dan Ardi Waras karena hatinya terketuk dengan kebaikan yang selama ini dilakukan oleh Mbah Gambreng,” kata Dian, “Motivasi saya membantu sebenarnya secara spontan saja, hanya kemanusiaan saja tanpa maksud apa-apa.”
BACA JUGA: Kisah Kakek 70 Tahun Nikahi Janda 29 Tahun
Ia mendapat informasi dari Kades setempat jika Mbah Gambeng ini rajin membantu orang.
“Ngangkat anak lalu diurusi sampai dikhitankan dan dibikinkan rumah. Sampai-sampai beliau sendiri enggak terurus pribadinya, waktu dan eknominya malah banyak diabdikan untuk membantu orang, gitu mas,” kata Dian.
Ia berharap bantuan atau hadiah kecil darinya dapat meringankan Mbah Gambreng dan menjadi kebahagiaan bagi Mbah Gambreng di usia senjanya.
Baik Mbah Gambreng maupun Ardi bukanlah dari kalangan yang berkecukupan, bahkan bisa dibilang miskin. Mbah Gambreng sendiri saat ini tidak punya rumah dan tinggal di sebuah pondok yang ada di tanah pemakaman.
Sementara, Ardi Waras adalah anak angkat Mbah Gambeng sejak satu tahun ini. Ardi tinggal bersama dirinya dan membantu ia berjualan dan menyadap karet milik tetangganya. Ardi juga adalah salah seorang penari di grup kesenian kuda lumping yang salah satu pengurusnya adalah Mbah Gambreng. []
SUMBER: TRIBUNNEWS