IRAN–Rekaman video para peziarah Syiah yang menjilat tempat-tempat suci di kota suci Qom di Iran viral di media sosial selama akhir pekan. Hal ini terjadi lantaran kepanikan dan kekhawatiran warga Iran terkait epidemi virus corona yang menyebar di seluruh negeri.
Dalam sebuah video, seorang pria terlihat menjilati gerbang dan permukaan kuil. Hal tersebut dilakukan agar terhindar dari wabah virus corona. Ia juga mengaku akan “mengambil semua virus corona.”
BACA JUGA: Ahli: Virus Corona di Iran Jauh Lebih Mematikan Ketimbang di Cina
Dalam video lain, seorang pria merekam dirinya berjalan di sekitar kuil Fatima Masumeh di kota Qom dan menyerang mereka yang mencium dinding pintu masuk kuil. Pria tersebut memerintahkan orang-orang untuk “Berhenti menakuti orang-orang dengan virus corona… Berhentilah mempermainkan keyakinan orang-orang, virus corona tidak ada artinya di kuil-kuil Syiah.”
Video lain yang direkam dari kota suci Mashhad di negara lain di timur laut menunjukkan seorang pria menjilati tempat suci Imam Reza sambil mengatakan, “Saya datang untuk menjilat tempat suci Imam Reza agar saya tidak tertular penyakit ini.” Menurut laporan Fars, pria yang menjilati makam ini kemudian ditangkap aparat.
https://twitter.com/MEMRIReports/status/1234087806533808128?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1234087806533808128&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.dailywire.com%2Fnews%2Fwatch-iranians-lick-shrine-believed-to-be-infected-with-coronavirus
Fenomena banyaknya peziarah yang menjilat tempat suci agar terhindar dari virus datang tidak lama setelah wakil Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Qom, ulama Mohammad Saeedi, menyatakan: “Kami menganggap tempat suci ini sebagai tempat penyembuhan. Ini berarti orang harus datang ke sini untuk sembuh dari penyakit spiritual dan fisik. ”
BACA JUGA: Wakil Presiden Iran Positif Terjangkit Virus Corona, Shalat Jumat Ditiadakan
Qom, merupakan tempat suci kaum Syiah dari seluruh wilayah dan dunia. Namun Qom juga diduga menjadi pusat penyebaran virus corona di Iran. Bahkan pemerintah menolak menutup situs-situs keagamaan meskipun ada seruan dan spekulasi oleh banyak pihak bahwa hal itu harus dilakukan sampai epidemi mereda.
Pada Ahad (1/3/2020), Kementerian Kesehatan Iran telah mengonfirmasi bahwa jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Iran telah mencapai 978, dengan jumlah orang yang meninggal naik menjadi 54. Namun, negara tersebut dicurigai telah menyembunyikan jumlah sebenarnya dari orang yang terinfeksi, yang menurut beberapa laporan mencapai lebih dari 10.000 kasus infeksi dan setidaknya 210 kematian. []
SUMBER: MEMO