BERHATI-hatilah terhadap virus yang bernama sombong. Ia adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari.
Ditingkat pertama:
SOMBONG disebabkan oleh faktor materi, di mana kita merasa:
– Lebih kaya,
– Lebih rupawan, &
– Lebih terhormat daripada orang lain.
Ditingkat kedua:
SOMBONG disebabkan oleh faktor kecerdasan, kita merasa:
– Lebih pintar,
– Lebih kompeten yang paling benar &
– Lebih berwawasan dibandingkan orang lain.
Ditingkat ketiga:
Sombong disebabkan oleh faktor kebaikan, kita sering menganggap diri:
– Lebih bermoral,
– Lebih pemurah,
– Lebih jujur,
– Lebih banyak ibadah, dan
– Lebih tulus dibandingkan dgn orang lain.
Ditingkat keempat:
Sombong disebabkan oleh faktor jabatan, kita sering menganggap diri:
– Lebih tinggi,
– Lebih berkuasa,
– Lebih berhak dilayani,
Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi mudah terlihat, sombong karena pengetahuan, jabatan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi.
Apalagi sombong karena merasa diri lebih bertaqwa, lebih Sholeh. Itu seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam bathin kita.
Cobalah berusaha, setiap hari, kita introspeksi diri kita karena setiap hal yang baik dam yang bisa kita lakukan, semua adalah karena anugerah Allah.
Kesombongan hanya akan membawa kita pada kejatuhan dan kehancuran yang mendalam.
Nabi Muhammad bersabda: “bila masih ada sebiji dzarah kesombongan dalam hati, maka tidak akan masuk Surga..”
Tetap sadar dan bersabar, serta rendah hati sebab kadang orang yang kita hadapi, ternyata lebih hebat dari kita. []
Renungan ini beredar secara viral melalu grup what’s app. Redaktur hanya memperbaiki pengejaan kata dan redaksi tanpa mengubah esensi.