CINA–Penjualan masker di China melalui situs jual beli Taobao mencapai 80 juta buah hanya dalam dua hari perdagangan pada 20-21 Januari 2020 lalu. Jumlah tersebut setara dengan 9 kali, tepatnya 8,8 kali populasi penduduk DKI Jakarta.
Data Sensus Penduduk dari Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2010 melaporka jumlah penduduk Jakarta mencapai 9,6 juta jiwa.
BACA JUGA: Wabah Virus Corona di Cina; 106 Orang Tewas, 4 Ribu Pasien Dirawat
Gelombang pembelian masker di China membuat pengelola Taoba memberikan peringatan keras pada penjual agar tak mencoba mencari untung di tengah derita yang dialami warga China.
BBC melaporkan, industri farmasi memperkirakan para produsen sarung tangan kemungkinan akan mengalami ledakan pembelian akibat merebaknya wabah virus corona.
Sayangnya, kecemasan yang dialami warga Tiongkok dimanfaatkan penjual yang mencoba mencari untung dari musibah tersebut.
Taobao yang dimiliki raksasa retail online Alibaba langsung mengirimkan peringatan keras kepada para penjualnya. Mereka dilarang untuk menaikkan harga jual masker.
Laman Straits Times dalam laporannya menyebutkan, pada November lalu, satu paket masker 3M berisi 20 buah biasanya dijual seharga 178 yuan. Kini para pencari untung mencoba menjualnya dengan harga hampir 10 kali lipat menjadi harga 1.100 yuan.
Dalam pernyataan, Taobao memastikan akan memberikan subsidi khusus untuk menjamin harga masker dapat terjangkau pembeli. Mereka juga menjamin distribusi masker di tengah kondisi masyarakat yang sedang merayakan Tahun Baru China.
Joleen Siew dari Glovinda, sebuah situs e-Commerce di Singapura mengaku, selain masker, penjualan produk kekebalan tubuh juga meningkat.
BACA JUGA: Mengenal Virus Corona dan Cara Mencegahnya
“Kami juga melihat ada tren kenaikan pembelian produk kekebalan tubuh seperti vitamin dan suplemen karena orang tua yang ingin melindungi anak-anaknya. Orang Singapura terkenal suka melakukan langkah antisipasi terhadap hal seperti ini,” ujarnya.
Sementara presiden Malaysian Rubber Glove Manufactures Association, Denis Low menyatakan telah meminta anggotanya untuk memacu produksi.
“Kami akan menambah kapasitas dan membuat penyesuaian dalam proses produksi.”
Seperti dilaporkan BBC, Malaysia diketahui menjadi produsen karet terbesar dunia dengan dua per tiga sarung tangan dunia berasal dari negara jiran ini. []
SUMBER: DREAM | BBC