SWEDIA–Pemerintah Swedia telah melegalkan kelompok pemuja Setan karena dianggap sama seperti penganut agama lainnya. Kelompok pemuja setan ini diakui oleh Badan Layanan Hukum, Keuangan dan Administrasi Swedia, Sputnik melaporkan, Jumat (2/8/2019) pekan lalu.
Kelompok ini dipimpin oleh pasangan suami istri Erik dan Jenny Hedin dari Stockholm. Keduanya adalah sarjana dalam sejarah gagasan dan linguistik. Mereka diakui tidak memiliki latar belakang agama apapun. Menurut data mereka sendiri, mereka memiliki sekitar 100 pengikut. Gerakan ini terinspirasi oleh The Satanic Temple, sebuah kelompok aktivis dari Massachusetts, AS.
BACA JUGA: Kata ‘Seandainya’ Bisa Membuka Pintu Setan
Meskipun memiliki nama yang menunjukkan penyembahan iblis dan ritual pengorbanan hewan, komunitas Setan dianggap ilmiah dan punya pandangan terhadap negara sekuler dan keadilan sosial.
Bahkan pandangan sepintas pada halaman Facebook komunitas mengungkapkan banyak poin pembicaraan yang umumnya terkait dengan debat sayap kiri atau liberal, seperti masalah LGBT , perlindungan lingkungan dan kritik terhadap bidan yang menolak untuk melakukan aborsi. Masyarakat juga membagikan handuk sanitasi dalam sebuah proyek yang disebut Menstruasi dengan Setan. Selama Pekan Pride Stockholm , kelompok itu mengadakan seminar tentang perlunya feminisme Setan.
BACA JUGA: Waspada, Setan dari Golongan Manusia Jauh Lebih Berbahaya
“Untuk menjadi manusia sempurna seperti Lucifer dan Lilith tidak perlu mendengarkan orang lain. Cukup percaya pada diri sendiri,” terang Jenny Hedin.
Meski sudah diakui sebagai organisasi keagamaan, kelompok pemuja setan di Swedia tidak mendapatkan perlakuan khusus. Mereka tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah. Termasuk bantuan dana untuk upacara pernikahan. []
SUMBER: SPUTNIK